REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sebanyak 10 ribu lampion akan menyala terang dengan beraneka warna-warni setiap malam di Sekolah Maitreyawira Palembang. Lampion ini sebagai atraksi utama Sriwijaya Lantern Festival untuk menyambut Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.
"Festival yang menyajikan lampion sebanyak ini memang baru pertama ada di Palembang, bukan hanya sebagai atraksi wisata tapi juga menyimbolkan harapan keberuntungan," kata Ketua Pelaksana Sriwijaya Lantern Festival, Jhonson Susanto, Ahad (12/1).
Menurut dia, festival lampion lazim dirayakan keluarga etnis Tionghoa penganut kepercayaan Budha pada masa Dinasti Tang. Event ini biasanya digelar setiap tanggal 15 kalender China atau akhir tahun baru.
Festival juga dilaksanakan untuk menyambut perayaan Imlek pada 25 Januari 2020 dan Cap Go Meh pada 9 Februari 2020. Lampion-lampion sengaja dibuat dengan beragam warna alias tidak hanya merah. Perayaan ini ingin menyampaikan pesan harmonisasi kebudayaan dan tradisi yang harus selalu dipertahankan.
Cantiknya ribuan lampion yang bergelantungan dan menawan dijadikan latar belakang foto. Sriwijaya Lantern Festival juga menyuguhkan berbagai kegiatan-kegiatan yang kental dengan tradisi China. Di antaranya pertunjukan wushu, fashion show, barongsai, wingchun, kaligrafi, seni ukir yabai dan ragam kuliner cita rasa oriental.
"Festival lampion ini terbuka untuk umum, pengunjung cukup membayar Rp10.000 perorang," ucap Johnson.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, mengatakan adanya Sriwijaya Lantern Festival dapat menjadi hiburan alternatif bagi warga setempat atau luar Palembang. Sebab suguhan ribuan lampion sangat jarang ada di Indonesia.
"Walau hanya satu bulan tapi bisa menjadi rekreasi wisata untuk berlibur," kata Isnaini.