Senin 13 Jan 2020 16:28 WIB

Bangun Ibu Kota, Jokowi Ingin Belajar dari Kota Masdar UEA

Presiden Jokowi memaparkan rencana pembangunan ibu kota baru di forum dunia.

Presiden Joko Widodo memberi hormat sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (12/1/2020).
Foto: Antara/HO/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo memberi hormat sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (12/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Presiden Joko Widodo menyatakan keinginannya untuk belajar dari tuan rumah Abu Dhabi Sustainalibility Week (ADSW) 2020 yakni Kota Masdar di Abu Dhabi, UEA. Presiden ingin belajar dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.

“Dalam membangun ibu kota baru, kami cenderung ingin belajar dari perintis perencanaan kota termasuk tuan rumah kita pekan ini Kota Masdar di Abu Dhabi dan lainnya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato kuncinya dalam ADSW 2020 di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Senin.

Baca Juga

Dalam forum yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan itu Presiden juga mengundang masyarakat dunia untuk membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, dan kebijakan terhebat.

Kepala Negara juga mengundang para peserta forum ADSW 2020 untuk ke Indonesia.

“Untuk menginvestasikan di masa depan dimana energi terbarukan dan teknologi bersih menciptakan kehidupan berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi dan sosial,” katanya.

Pada kesempatan yang dihadiri oleh para penggiat energi berkelanjutan dan teknologi bersih tingkat dunia itu, Presiden Jokowi juga memaparkan rencana pembangunan ibu kota baru Indonesia yang akan menganut konsep kota berkelanjutan.

Bahkan, Kepala Negara memutarkan video singkat rencana induk ibu kota baru Indonesia yang kemudian mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah dari hadirin.

“Kami tidak membangun kota administratif yang kecil melainkan kota metropolis yang serba pintar,” kata Jokowi dalam forum tahunan tingkat dunia tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement