Senin 13 Jan 2020 16:54 WIB

BMKG Cilacap Minta Nelayan Waspada Gelombang Tinggi

Terjadinya gelombang tinggi dipicu adanya badai tropis di sebelah barat Australia.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Gelombang tinggi.
Foto: Antara.
Gelombang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Selama tiga hari ke depan, para nelayan atau para pengguna jasa kelautan di wilayah laut selatan Jawa, agar berhati-hati terhadap gelombang tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun meteorologi Cilacap, Jawa Tengah, menyebutkan pada 13-15 Januari 2020 mendatang, gelombang laut berpotensi setinggi 2,5 meter hingga 4,0 meter.

''Potensi terjadinya gelombang tinggi ini dipicu adanya badai tropis di sebelah barat Australia. Badai ini memicu kecepatan angin di atas Samudra Hindia hingga 20 knot,'' jelas prakirawan di Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Feriharti Nugrohowati, Senin (13/1).

Dia menyebutkan, peluang terjadinya gelombang tinggi, antara lain di perairan selatan wilayah Sukabumi hingga Pangandaran, serta perairan Cilacap hingga perairan selatan DIY, dan juga perairan selatan wilayah Jatim.

Menurutnya, ketinggian gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter tersebut, akan sangat membahayakan aktivitas pelayaran. ''Untuk perahu nelayan dengan perahu kecil, bila dihantam dengan gelombang laut setinggi 1,25 meter bisa berisiko tenggelam,'' jelasnya.

Sedangkan untuk kapal tongkang pengangkut batubara, menurut Feriharti, batas aman pelayaran adalah bila gelombang laut tidak melebihi 1,5 meter. Untuk kapal ferry, batas aman pelayaran adalah bila gelombang laut tidak lebih dari 2,5 meter.

Dia juga menyebutkan, ketinggian gelombang laut ini sejalan dengan kecepatan angin yang berhembus di atas samudera. Antara lain angin dengan kecepatan 15 knot akan menimbulkan gelombang lait setinggi 1,25 meter, kecepatan angin lebih dari 16 knot akan menimbulkan gelombang sekitar 1.5 meter, dan lebih dari 21 knot akan menimbulkan gelombang laut di atas 2,5 meter.

Untuk itu, pada para nelayan kecil di Cilacap yang menggunakan perahu kecil, agar lebih berhati-hati saat melaut. ''Bila terlanjur melaut dan angin bertiup cukup kuat, sebaiknya segera menepi ke pantai,'' katanya.

Demikian juga pada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir, agar lebih berhati-hati. ''Sebaiknya hindari berenang atau mandi di laut sekitar pada musim seperti sekarang ini,'' kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement