Senin 13 Jan 2020 19:32 WIB

Kendalikan Banjir di Bandung, PUPR Bangun Floodway Cisangkuy

Floodway Cisangkuy akan dibangun sepanjang 1,7 kilometer.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Komplek Perumahan Cimareme Indah, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (1/1).
Foto: Abdan Syakura
Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Komplek Perumahan Cimareme Indah, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun floodway atau sodetan Cisangkuy, Kabupaten Bandung, sebagai rangkaian proyek pengendali banjir di wilayah Bandung Raya. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan proyek itu bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin (13/1).

Menurut Basuki, sodetan itu memiliki panjang total 1,7 kilometer. Tujuannya, untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan dan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Baca Juga

Desain sodetan Cisangkuy bisa menampung 225 meter kubik air per detik. Ini akan dialirkan di sini minimal 220 meter kubik per detik.

"Sehingga yang lewat Cisangkuy hanya sedikit, jadi mengurangi beban Citarum di Dayeuhkolot," katanya.

Basuki mengatakan, kombinasi proyek kolam retensi, sodetan dan terowongan Nanjung diharapkan bisa mengurangi banjir di Bandung Raya. Ia menargetkan proyek itu selesai dibangun akhir tahun nanti.

Tahun ini, kata dia, pihaknya akan membangun kolam retensi di Kecamatan Andir setelah sebelumnya kolam retensi Cieunteung telah selesai dibangun. Sama seperti di Curug Jompong kalau dibuka cepat surut, kalau ini disodet, ketarik sehingga Kamasan dan Banjaran bisa dikendalikan banjirnya.

"Kalau Dayeuhkolot dipengaruhi debit yang berkurang. Dengan ini mudah-mudahan Dayeuhkolot bisa kita atasi maksimum," katanya.

Basuki berharap proyek yang dikebut di kawasan hulu Citarum akan tuntas tahun ini. Dengan demikian, proyek pengendalian air akan dialihkan ke wilayah hilir Citarum.

"Makanya disepakati dengan Pak Gubernur, Cekungan Bandung ini kalau bisa diselesaikan tahun ini pengendalian banjiranya. Supaya saya tahun depan bisa fokus ke hilir. Makanya saya harus selesaikan ini baru saya fokus," paparnya.

Karena, kata dia, kalau disebar uangnya jadi malah ecer-ecer. Tahun ini selesai, maka tahun depan di sana pasti lebih bermanfaat.

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pemerintah pusat telah menyiapkan sejumlah proyek pengendalian banjir di wilayah hilir Citarum. Saat ini, ada dua proyek besar yang sedang dikebut, yakni Waduk Sukamahi dan Bendungan Ciawi.

"Kemudian untuk solusi banjir Bekasi kita ada bendungan juga pekerjaan tata air nilainya Rp 4,6 triliun itu di area pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi sampai ke muara.

Untuk Karawang, kata dia, di Cibeet sudah siap tinggal pembebasan lahan. "Ada beberapa yang akan kita kebut oleh Pemda Karawang atau Pemprov," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement