Selasa 14 Jan 2020 04:45 WIB

Status Harta Terbawa Banjir

Harta yang terbawa banjir atau telantar bisa disedekahkan.

Foto: Republika.co.id
Status harta yang terbawa banjir.

REPUBLIKA.CO.ID,

- Dalam pandangan ulama madzhab Syafi’i, status harta yang hanyut karena banjir tidak dikategorikan sebagai barang temuan (luqathah), tapi tergolong barang telantar atau hilang (mal dha’i).

- Dari laman resmi Ma'had Aly Situbondo, Imam Syarbini mengatakan, jika pemilik barang sudah tidak menghiraukannya, tidak berusaha mencari, tidak menyebarkan informasi, maka barang tersebut bisa diambil sebagai hak milik yang memungutnya.

- Jika masih ada upaya pemilik mencari, maka yang memungutnya hanya boleh menyimpan untuk nantinya diserahkan kepada pemiliknya.

- Dalam pandangan Imam Zakariya al-Anshari, pemilik tanah yang menemukan barang hanyutan banjir di tanah miliknya boleh memilikinya setelah menyiarkan informasi tentang barang tersebut.

- Imam Bujairami mengatakan, harta telantar harus dimasukkan ke dalam kas negara (bait al-mal) untuk kepentingan umum. Tapi jika tidak, harta telantar bisa disedekahkan.

Pengolah: Ani Nursalikah/Muhyiddin

Sumber: Artikel Republika.co.id

sumber : Republika.co.id
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement