Senin 13 Jan 2020 21:36 WIB

Lampu Penerangan di Pelabuhan Kalteng Jadi Sasaran Pencuri

Pencuri mengambil accu dari lampu penerangan bertenaga surya di Kalteng.

Red: Nur Aini
Lampu tenaga surya, ilustrasi
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Lampu tenaga surya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PULANG PISAU -- Sejumlah fasilitas publik di Pelabuhan Bahaur Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah seperti lampu penerangan bertenaga surya, menjadi sasaran pencurian yang ada di daerah itu.

"Semua fasilitas penerangan lampu-lampu tenaga surya hilang pada bagian accu-nya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pulang Pisau John Oktoberiman melalui Kabid Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Feri (LLASDF) Sumanto di Pulang Pisau, Senin (13/1).

Baca Juga

Menurut dia, bukan saja fasilitas lampu penerangan yang ada di Pelabuhan Bahaur, tetapi juga lampu-lampu penerangan di daerah lain yang dipasang menggunakan tenaga surya juga menjadi sasaran pencurian. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas publik di kecamatan ini memudahkan pencuri leluasa melakukan aksinya.

Rendahnya kesadaran masyarakat ini, kata Sumanto, juga berdasarkan laporan dan informasi dari masyarakat lainnya. Dimanapun fasilitas lampu penerangan dipasang, tetap menjadi sasaran pencurian.

"Pagi dipasang, sore sudah hilang. Bahkan, modusnya ada yang pura-pura menggunakan pakaian PLN sehingga masyarakat tidak curiga karena dikira petugas sedang melakukan perbaikan," katanya.

Menurut Sumanto, masalah lampu penerangan yang ada di Pelabuhan Bahaur ini menjadi perhatian serius pihaknya, karena menjadi sulit dalam aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut. Pihaknya masih mengusulkan agar fasilitas lampu penerangan ini diganti dengan menggunakan listrik sehingga aman dan terhindar dari sasaran pencurian alat dan komponen lampu penerangan bertenaga surya tersebut.

Pelabuhan Bahaur sampai saat ini masih aktif melayani rute Bahaur-Paciran dengan jadwal pelayaran KM Drajat Paciran dilakukan satu minggu satu kali.

"Tahun 2020 ini juga dilakukan peningkatan pelayanan dengan diberlakukannya karcis masuk yang diharapkan ke depan bisa menjadi pendapatan asli daerah setempat," kata dia.

Untuk tahun ini juga, subsidi masih diberlakukan oleh pemerintah pusat sehingga masyarakat luas masih bisa menikmati tiket dengan tujuan Bahaur-Paciran dengan harga yang lebih murah. Meski lonjakan penumpang masih belum mengalami peningkatan yang signifikan, namun untuk angkutan mobil dan truk-truk fuso selalu penuh dalam setiap pelayaran.

"Setiap pelayaran mobil dan truk selalu penuh. Rata-rata mengangkut hasil bumi seperti pertanian dan perkebunan," kata Sumanto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement