REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengharapkan peran mahasiswa dan lulusan ilmu komunikasi untuk memberi kontribusi ke pemerintah melalui pendidikan yang diperolehnya.
"Mahasiswa komunikasi harus menjadi perintis dari generasi muda dan peduli politik dalam konteks yang positif," ujarnya di sela membuka Musyawarah Nasional X Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) 2020 di Universitas Negeri Surabaya, Senin (13/1). Menurut dia, mahasiswa ilmu komunikasi juga harus mampu menjadi pionir bagi generasi muda agar melek politik di Tanah Air.
Mantan Bupati Trenggalek tersebut menjelaskan peran mahasiswa di bidang politik tidak sekadar mengkritik kebijakan pemerintah, tapi dengan mendukung program-program atau kebijakan pemerintah yang baik dan memberi manfaat terhadap masyarakat luas.
Ia menambahkan bahwa ilmu komunikasi sangat penting karena baik atau buruknya komunikasi dapat mempengaruhi suatu permasalahan. Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu mengimbau agar penggunaan komunikasi saat ini harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Sementara itu, di era digital saat ini pemerintah telah berperan sebagai regulator, namun tidak akan membatasi ruang kreativitas generasi muda dan justru menanti ide-ide kreatif untuk kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
"Inilah yang memerlukan kreativitas dari teman-teman mahasiswa komunikasi, apalagi ini bidang ilmu yang katanya semakin muda justru mereka semakin fresh idenya," katanya.
Suami Arumi Bachsin tersebut mengharapkan agar mahasiswa ilmu komunikasi mampu menjadikan bangsa ini sebagai pemenang di Era Industri 4.0 dan bersiap menyambut datangnya Era "Commcreation 5.0".
"Harapannya, mahasiswa ilmu komunikasi bisa menjadikan sebagai pemenang di Era Industri 4.0, bukan sebagai user, follower atau pengguna. Tapi bisa menjadi creator content," tuturnya.