Selasa 14 Jan 2020 09:51 WIB

Imigrasi Sebut Belum Ada Tanda Harun Masiku akan Pulang

Harun tercatat pergi ke Singapura pada Senin (6/1).

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andi Nur Aminah
Harun Masiku menurut Kasubag Humas Dirjen Imigrasi Arvin Gumilang, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan pulang ke Indonesia. Foto Arvin Gumilang (kiri) - ilustrasi
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Harun Masiku menurut Kasubag Humas Dirjen Imigrasi Arvin Gumilang, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan pulang ke Indonesia. Foto Arvin Gumilang (kiri) - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Harun Masiku saat ini masih dicari keberadaannya, setelah namanya terseret dalam tersangka perkara dugaan suap pengurusan Pergantian Antarwaktu (PAW). Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menyebut, hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan bahwa ia akan kembali ke Indonesia.

"Hingga saat ini belum ada data kembali ke Indonesia," ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham Arvin Gumilang saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Selasa (14/1).

Baca Juga

Berdasarkan data terakhir Ditjen Imigrasi, Harun tercatat pergi ke Singapura pada Senin (6/1). Arvin menjelaskan, setelah berada di luar negeri, pihaknya tidak lagi mengetahui keberadaannya.

Ia juga tak bisa memastikan, apakah Harun masih berada di Singapura atau tidak. "Berdasarkan data informasi yang kami peroleh, (Harun) sudah tercatat di luar negeri," ujar Arvin.

Hingga kemarin, Ditjen Imigrasi belum mengelurkan surat pencekalan terhadap Harun atau orang lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Namun, Arvin menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoodinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus suap komisioner KPU oleh politikus PDIP berimbas ke pemecatan caleg PDIP, Harun Masiku. Ia telah menjadi tersangka kasus suap. PDIP memastikan penetapan tersangka membuat Masiku dipecat dari partainya.

"Dia otomatis kan sudah dipecat dari partai," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/1). Ia juga membantah PDIP mempersulit pelacakan keberadaan Harun.

Djarot mengatakan, PDIP sudah mengimbau Harun Masiku untuk bertanggung jawab dan menyerahkan diri. Namun, terkait pencarian keberadaan Harun, PDIP memilih lepas tangan. "Ya dia harus bertanggung jawab menyerahkan diri. Tapi untuk masalah upaya itu silakan serahkan kepada KPK," kata Djarot menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement