Selasa 14 Jan 2020 11:41 WIB

Polisi Siagakan 659 Personel Amankan Demo di Balai Kota DKI

Ada dua kubu pro dan kontra Anies Baswedan akan menggelar demo di waktu yang sama

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya akan menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). Rencananya akan ada dua kubu, yakni kelompok pendukung (pro) dan kontra terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.

“Kekuatan kurang lebih 659 personel yang diturunkan. Pengamanan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di kantornya, Selasa (14/1).

Yusri mengungkapkan, dua kelompok yang akan melaksanakan aksi unjuk rasa itu, yakni kelompok pendukung Anies, Bang Japar, dan kelompok yang kontra Indonesia Bersatu. Ia menyebut, kelompok Bang Japar diperkirakan akan menerjunkan massa sekitar 250 orang. Sedangkan Indonesia Bersatu akan ada sekitar 200 orang.

Yusri menuturkan, kedua kelompok itu akan melakukan aksi unjuk rasa di waktu yang bersamaan. Sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya akan melakukan penyekatan saat pelaksanaan unjuk rasa berlangsung.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan nanti pada saat teknis pelaksanaanya di tengah-tengah jalan di depan kantor balaikota kita lakukan penyekatan, akan kita pasang barrier yang agak tinggi dan juga tengah-tengah dipasang rantis (kendaraan taktis)," ungkap Yusri.

"Ini upaya kita untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sudah kita koordinasikan rencana siang ini dalam bentuk konpers (konferensi pers) saja tidak akan ada orasi yang disampaikan," imbuh dia.

Sementara itu, sambung dia, terkait pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa akan dilakukan secara situasional. Ia mengatakan, jika diperlukan, maka arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Patung Kuda Arjuna Wiwaha nantinya akan ditutup.

"Kita situasional saja melihat di lapangan, kalau perlu ditutup, tutup dua-duanya kalau massanya banyak," tutur dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement