Selasa 14 Jan 2020 16:14 WIB

Keputusan Trump Bunuh Soleimani Jadi Polemik di AS

Donald Trump lontarkan pernyataan kontroversial mengenai alasan membunuh Soleimani

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Donald Trump  lontarkan pernyataan kontroversial mengenai alasan membunuh Soleimani. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Donald Trump lontarkan pernyataan kontroversial mengenai alasan membunuh Soleimani. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pernyataan kontroversial mengenai alasan terkait keputusannya membunuh Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani lewat serangan drone. Trump mengatakan bahwa tidak penting apakah Soleimani betul-betul mengancam aset AS.

"Berita Palsu Media dan Mitra Demokrat mereka bekerja keras untuk menentukan apakah serangan oleh teroris Soleimani dekat atau tidak, dan apakah tim saya setuju," ujar Trump di Twitternya.

Baca Juga

"Jawaban untuk keduanya adalah Ya, tetapi itu tidak penting karena sudah menjadi masa lalu yang mengerikan," tambah Trump.

Menurut laporan NBC News, Trump telah memberikan izin untuk membunuh Soleimani sejak tujuh bulan lalu. Setelah Trump mengonfirmasi telah membunuh Soleimani di Baghdad, pejabat pemerintah AS menyatakan bahwa tindakan itu terlalu berisiko karena dapat mengancam nyawa diplomat AS yang ada di Irak dan wilayah lainnya di regional.

Keputusan Trump memerintahkan pembunuhan terhadap Soleimani menuai keraguan karena kurangnya fakta intelijen. Selain itu, pemerintah belum merilis bukti yang mendukung klaimnya.

Demokrat dan sejumlah anggota Republika di Kongres mempertanyakan kebenaran serangan terhadap pembunuhan Soleimani. Senator Demokrat Chris Murphy menyatakan Trump tidak dapat mengambil tindakan militer terhadap negara lain tanpa persetujuan Kongres. Dia mengatakan keputusan Trump untuk membunuh Soleimani adalah tindakan yang tidak sah.

"Anda tidak dapat mengambil tindakan militer terhadap negara lain tanpa persetujuan kongres kecuali untuk bertahan melawan serangan yang akan segera terjadi. Jelas sekarang ini adalah tindakan ilegal. Itu juga telah membuat Amerika kurang aman," ujar Murphy dalam cicitannya di Twitter.

Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer menyebut kebijakan luar negeri Trump sangat impulsif dan tidak memperhatikan konsekuensi jangka panjang. Dia berpendapat, serangan terhadap Soleimani mengancam keamanan AS.

Jaksa Agung William Barr mengatakan bahwa Gedung Putih telah berkonsultasi dengan departemennya sebelum melakukan serangan. Barr mengatakan serangan terhadap Soleimani adalah tindakan membela diri yang sah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement