Selasa 14 Jan 2020 17:30 WIB

Hindari Bentrokan, Massa Kontra-Anies Masuk ke Area Monas

Jakarta Bergerak menghindari bentrokan dengan massa pro-Anies

Rep: Febryan A/ Red: Esthi Maharani
Permadi Arya alias Abu Janda saat aksi Anti-Anies di Patung Kuda, Jakarta.
Foto: Republika/Febryan.A
Permadi Arya alias Abu Janda saat aksi Anti-Anies di Patung Kuda, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa kontra-Anies yang menamakan diri aksi 'Jakarta Bergerak' mulai meninggalkan area sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (14/1) pukul 16.35 WIB. Seratusan massa itu bubar dengan memasuki wilayah Monumen Nasional (Monas) guna menghindari bentrokan dengan massa pro-Anies yang juga hendak membubarkan diri Balai Kota Jakarta.

"Kita masuk ke dalam Monas. Kita dikawal (polisi) ke dalam Monas," kata pemimpin aksi, Sisca Rumondor dari panggung orasi.

Massa 'Jakarta Bergerak' yang menuntut Anies mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta itu juga diminta untuk mengganti warna baju karena selama aksi, mereka menggunakan baju warna hitam.

"Kalau ada yang pakai baju warna lain silakan ganti. Tapi jangan takut, kita dilindungi, kita dikawal polisi sampai rumah," ucapnya.

Berdasarkan pantauan Republika, semua massa aksi 'Jakarta Bergerak' sudah memasuki area Monas. Pihak kepolisian pun ikut mengawal agar area patung kuda tak ada lagi massa yang berkumpul.

Sebelumnya kelompok Pro-Anies dan kontra-Anies sempat bersitegang di depan Balai Kota. Kelompok pro-Anies yang telah lebih dulu berada di depan Balai Kota saling teriak dengan kelompok kontra-Anies yang melintas dengan bus untuk menuju area Patung Kuda.

Massa Pro-Anies dimotori oleh kelompok yang sudah mendukung Anies sejak Pilkada, yakni Jawara dan Pengacara Jaga Jakarta (Bang Japar). Tampak juga organisasi lain seperti Laskar Adat Betawi.

Adapun kelompok kontra-Anies dimotori oleh Abu Janda, Dewi Tanjung, Effendi Achmad dan Sisca Rumondor. Mereka menuntut agar Anies Baswedan mundur dari jabatannya lantaran parahnya banjir yang melanda ibukota.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement