REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah khususnya di Jabodetabek memantik empati ratusan siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta. Pekan lalu, siswa ramai-ramai menggalang bantuan untuk para korban terdampak bencana banjir dan longsor.
Aksi simpatik para siswa SMPM PK Kota Barat Surakarta itu berlangsung di halaman sekolah. Para siswa mengawali kegiatan dengan doa bersama untuk para korban bencana alam. Seusai doa bersama, siswa berbaris tertib di lobi sekolah untuk memberikan bantuan berupa uang dan bantuan lainnya seperti baju, celana, dan jilbab.
Ketua pelaksana aksi simpatik penggalangan bantuan bagi korban bencana banjir dan longsor SMPM PK Kota Barat, Adlyn Filzah Izzati mengatakan kegiatan itu diinisiasi oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMPM PK Kota Barat Surakarta. Kegiatan itu diikuti oleh seluruh siswa yakni berjumlah 268 siswa. Menurutnya kegiatan penggalangan bantuan itu merupakan rasa peduli para siswa terhadap korban banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah terutama Jakarta, Bogor dan Banten.
Adlyn mengatakan penggalangan bantuan dari para siswa itu terkumpul dana sebanyak Rp 11,8 juta. Selain itu terdapat juga bantuan pakaian layak pakai dari para siswa. Menurut Aldyn bantuan yang telah terkumpul itu akan diserahkan kepada Lazismu untuk selanjutnya diserahkan kepada warga terdampak benca banjir dan longsor.
"Semoga melalui donasi yang diberikan kepada para korban banjir bisa meringankan beban-beban mereka dan semoga kondisi segera cepat pulih seperti semula," kaya Aldyn.
Kepala SMP Muhammadiyah PK Kota Barat, Muhdiyatmoko mengapresiasi kegiatan penggalangan bantuan yang dilakukan oleh para siswa. Para siswa SMPM PK Kota Barat Surakarta memang sering menggalang bantuan bila terjadi bencana alam di sejumlah wilayah. Menurut Muhdiyatmoko kegiatan itu sangat penting terutama untuk menumbuhkan empati kepada korban bencana.
Selain itu, melalui penggalangan dana siswa diajarkan untuk ikhlas menginfakan harta dan barang terbaiknya. Muhdiyatmoko berharap dengan kegiatan ituini mampu membangun rasa empati dan peduli siswa terhadap lingkungan.
“Kegiatan ini menumbuhkan sikap karakter empati dan simpati terhadap korban banjir yang terjadi di Indonesia terutama di Jakarta, Banten, Bogor, dan sekitarnya. Harapan ke depan, setiap saudara kita yang terkena musibah langsung muncul sikap simpati dan empati serta kepedulian terhadap sesama,” katanya.
SMP Muhammadiyah PK Kota Barat berlokasi di Jalan Pleret Raya Nomor 9 Kecamatan Sumber, Kota Surakarta. Jumlah siswa di sekolah ini mencapai 268 siswa dengan jumlah pengajar sekitar 30 orang. Sekolah ini juga menjadi Sekolah Menengah Pertama terbaik se-kota Surakarta dan menempati urutan ke-18 secara nasional. Pasalnya sekolah ini tak hanya mampu memberikan pendidikan formal berkualitas mengacu pada kurikulum Diknas namun sekolah juga menekankan pada pengajaran dan pendidikan agama yang berorientasi pada budi pekerti.
Sekolah menargetkan siswanya mempunyai aqidah yang kokoh, mampu menghafal Alquran minimal tiga juz, memiliki akhlak mulia, pembiasaan ibadah dan memiliki kemampuan berbahasa asing dan cakap dalam menggunakan teknologi.
Sebab itu para siswa SMPM PK Kota Barat kerap menjuarai berbagai perlombaan baik di bidang olahraga, ilmu pengetahuan, maupun teknologi. Diantaranya juara 3 Male Qiang Shu Junior C pada Kejuaraan Wushu tingkat Provinsi Jawa Tengah 2019. Juara pencarian bakat penyiar anak piala Wali Kota Surakarta 2019.
Juara Lomba SIMOC (Singapore International Math Olympiad Challenge) 2019 dan juara sains tingkat internasional Vanda Science Competition 2019. Tahun lalu, SMPM PK Kota Barat juga menempati peringkat pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sekolah negeri dan swasta di Solo dengan nilai rata-rata 90,93 dari total nilai 4 mata pelajaran adalah 363,70.
Pencapaian peringkat pertama hasil UN se-Solo itu sudah diraih selama tiga tahun berturut-turut. Sementara se-Jateng sekolah ini menempati urutan ke-7 dan secara nasional menduduki peringkat ke-29. Di mana rata-rata nilai untuk mata pelajaran bahasa Indonesia mencapai 91,53, bahasa Inggris 91, Matematika 92,46, dan IPA 88,71. Bahkan 9 siswa meraih nilai tertinggi bahasa Indonesia dengan nilai 98. Terdapat 3 siswa meraih nilai 100 mapel bahasa Inggris, 4 siswa meraih nilai 100 mapel Matematika, dan 1 siswa meraih nilai 100 mapel IPA.