REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A
Keputusan Pangeran Harry dan Meghan Markle mundur dari posisinya sebagai anggota senior kerajaan Inggris menjadi buah bibir. Padahal Kerajaan Inggris bukanlah monarki pertama yang menghadapi kenyataan bahwa bangsawan seniornya ingin bekerja secara profesional dan mandiri secara ekonomi. Sejumlah kerajaan tetangga Inggris di Eropa juga pernah menghadapi hal serupa.
Pangeran Harry dan istrinya Meghan telah membuat keputusan untuk bekerja secara profesional dan tak lagi menerima pembiayaan dari Kerajaan Inggris. Sang Ratu pun telah mengadakan 'pembicaraan krisis' terkait peran baru Harry yang akan bekerja meski tetap mendukung kerajaan.
Dilansir BBC, Rabu (15/1), keinginan bekerja secara profesional juga didapati di kerajaan lain di Eropa. Anggota keluarga bangsawan itu sebagian berhasil beralih ke kehidupan modern sementara yang lainnya terpaksa meletakkan gelar. Ada juga yang malah dituduh mengeksploitasi gelar bangsawannya untuk keuntungan pekerjaan.
Pangeran Harry dan istrinya Duchess of Sussex, Meghan Markle, mengumumkan mundur dari posisinya sebagai anggota senior Kerajaan Inggris, Rabu (8/1). Keputusan tersebut konon tidak disukai oleh Ratu Elizabeth II.
Kerajaan Belanda
Belanda disebut sebagai contoh sukses anggota senior keluarga kerajaan yang memilih bekerja. Saudara sang raja, Pangeran Constantijn, dan istrinya, Puteri Laurentien, keduanya bekerja.
Pasangan ini bekerja untuk sebuah lembaga think tank kebijakan global. Mereka juga bekerja paruh waktu untuk Kementerian Luar Negeri Belanda. Pangeran Constantijn diketahui jarang menghadiri acara-acara publik sebagai anggota Kerajaan Belanda.
"Mereka sebelumnya setuju ... dengan memilih kehidupan jauh dari tahta tetapi dengan syarat bahwa kamu tersedia ketika raja membutuhkanmu, kamu mungkin perlu mengesampingkan semuanya. Dan ketika kamu melakukan pekerjaan, silakan menghubungi pemerintah, raja, dan kerajaan untuk mengatakan apa rencanamu," kata reporter kerajaan Belanda Rick Evers.
Kakak Pangeran Constantijn, Pangeran Friso, juga bekerja. Dengan gelar sarjana teknik penerbangan, ia diperkerjakan oleh perusahaan pengayaan uranium. Dia meninggal pada 2012 lalu.
Keluarga kerajaan Belanda yang memilih bekerja secara profesional tidak lagi menerima tunjangan konstitusi.
Sementara itu, Raja Willem-Alexander, masih menjadi pilot komersial. Sesuatu yang ia gambarkan sebagai hobi serius daripada sebuah pekerjaan.
Raja dan Ratu Belanda bersama Pangeran dan Putrinya.
Kerajaan Norwegia
Putri Martha Louise, anak tertua Raja Norwegia Harald V, memilih meletakkan status keagungannya usai menikah pada tahun 2002. Ia ingin fokus pada karier pribadinya.
Meski sudah bekerja secara profesional, tapi gelar Putri masih melekat padanya. Hal itu pula lah yang akhirnya membuat dirinya dituduh mengeksploitasi gelar untuk keuntungan pekerjaan.
Bersama pacarnya, seorang dukun bernama Durek Verrett, dia menyelenggarakan seminar tahun lalu yang disebut "The Princess and the Shaman". Mereka berjanji untuk membawa peserta dalam perjalanan "penemuan diri ke dalam kebijaksanaan untuk mengungkapkan kepada Anda diri ilahi Anda diaktifkan".
Di tengah kritik atas langkah itu, dia kemudian meminta maaf dan mengatakan akan tidak akan memakai lagi gelar dalam pekerjaannya.
"Fakta bahwa saya menggunakan Putri dalam judul tur saya, saya telah mengatakan sebelumnya bahwa saya sangat menyesal, dan saya masih mendukung hal itu. Itu adalah kesalahan dan saya mengerti bahwa itu memprovokasi ketika gelar putri digunakan dengan cara ini," tulisnya di Instagram.
Solusinya, ia membuat akun Instagram baru untuk pekerjaan. Gelarnya tidak disertakan pada nama akun.
"Aku hanya Martha Louise. Mari kita jelajahi kehidupan dan bertualang bersama," tulisnya di unggahan pertamanya.
Putri Martha Louise dari Norwegia.
Kerajaan Swedia
Putri Madeleine, anak bungsu dari raja Swedia, menikah dengan Christopher O'Neill pada 2013. Namun, O'Neill menolak gelar yang hendak diberikan sang raja agar ia tetap bisa bekerja secara profesional.
O'Neill, berkebangsaan Inggris-Amerika, terus bekerja sebagai pemodal, sementara istrinya melakukan tugas kerajaan dan bekerja dengan yayasan nirlaba. O'Neill hanya muncul bersama keluarga kerajaan di acara-acara besar.
Pakar kerajaan Swedia Roger Lundgren, mengatakan, O'Neill tidak mendapat kritik di Swedia atas pekerjaannya karena dia belum menerima gelar. Dia menyebut, jika O'Neill mengambil gelar kerajaan sambil terus bekerja sebagai pemodal, maka "akan ada banyak masalah".
Anggota keluarga kerajaan Swedia.
Kerajaan Spanyol
Putri Cristina dianggap sebagai anggota pertama keluarga kerajaan Spanyol yang memiliki pekerjaan bergaji. Ayahnya memberinya gelar Duchess of Palma de Mallorca pada saat pernikahannya pada tahun 1997 dengan mantan pemain bola tangan Olimpiade Inaki Urdangarin.
Namun gelar itu hanya bertahan hingga 2015. Saudara lelakinya, Raja Spanyol Felipe VI, menanggalkan gelar bangsawannya itu lantaran Christina akan diadili atas penggelapan dana yang melibatkan suaminya.
Putri Cristina dibebaskan dari keterlibatan tetapi Urdangarin dihukum pada tahun 2017 karena menyedot jutaan euro dengan menggunakan yayasan olahraga Nóos Institute untuk penggunaan pribadi. Ia menjadi anggota pertama keluarga Kerajaan Spanyol yang masuk penjara.
Sang putri, yang pindah ke Jenewa pada 2013, telah dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir bekerja untuk yayasan amal yang dikelola oleh bank La Caixa dan Yayasan Aga Khan. Dia tidak lagi melakukan tugas kerajaan dan tidak pernah lagi muncul di acara-acara publik keluarga kerajaan.
Para keluarga kerajaan Spanyol.