REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan baru ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Apriyani Rahayu menapaki babak kedua turnamen Indonesia Masters 2020 dengan mudah. Karena lawannya yang merupakan unggulan tujuh asal Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yujung harus mengundurkan diri saat pertandingan baru berjalan empat menit dengan kedudukan 6-1 untuk keunggulan Tontowi/Apriyani, Rabu (15/1).
Pertandingan sempat berjalan ketat saat kedudukan 1-1. Baik Tontowi maupun Apriyani masih terlihat beradaptasi, khususnya dalam mengambil bola-bola depan. Apriyani merupakan pemain ganda putri yang kerap bertugas sebagai penyerang di //baseline// bersama Greysia Polii.
Saat kedudukan 6-1, Chae Yujung menghampiri wasit dan menunjuk kaki kirinya. Setelah sempat memanggil perwakilan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Seo/Chae pun menyatakan mengundurkan diri karena cedera engkel kaki kirinya. Tontowi/Apriyani dinyatakan menang.
"Alhamdulillah, bisa melewati babak pertama meski musuh WO (walk out). Sebagai pasangan baru, kita akan berusaha maksimal. Besok akan mempelajari kelebihan dan kelemahan lawan," kata pemain yang kerap disapa Owi ini usai bertanding.
Apriyani menambahkan ia juga akan menunjukkan permainan yang terbaik meski baru dipasangkan dengan Tontowi di ganda campuran. Apalagi ia yang masih junior, harus belajar dan lebih banyak berkomunikasi dengan Tontowi yang sudah senior.
Saat ditanya tentang perbedaan antara Apriyani dengan pasangan sebelumnya, Winny Oktavina Kandow, Owi mengatakan dari segi pengalaman Apriyani lebih unggul. Karena Apriyani juga sudah beberapa kali juara dengan Greysia Polii di ganda putri.
"Apriyani unggul di pengalaman, Winny belum. Jadi Apriyani lebih berani bola-bolanya," kata Owi.
Dengan bermain di ganda campuran, Apriyani mengaku tidak terbebani dan merasa tidak terganggu dalam perburuan poin menuju Olimpiade 2020 di ganda putri. Sebaliknya, ia menjadi lebih bertanggung jawab untuk tetap bermain maksimal.
"Saya jadi punya tanggung jawab buat jaga itu semua. Olimpiade tetap fokus. Jaga istirahat dan pola tidur juga," kata Apriyani.
Mengenai pola permainan, Owi juga sudah meminta Apriyani untuk menonton video-video permainannya bersama Liliyana Natsir. Owi mengatakan, bukan meminta Apriyani bermain seperti Liliyana, namun agar Apriyani mengetahui tugas pemain putri di ganda campuran.
"Dengan sering-sering nonton Cik Butet (Liliyana Natsir) main, jadi tugasnya tahu, tertanam saat bermain. Tapi bukan harus mainnya kayak Cik Butet ya," kata Owi.
Hal ini diakui Apriyani yang masih menjadi kekurangannya saat bermain ganda campuran. Masukan yang diberikan Owi sebelum bertanding, sangat membantunya.
"Sebelum masuk, kita sudah tahu tugasnya seperti apa. Kalau di ganda putri, saya memang banyak di belakang, tapi enggak selalu di belakang terus, kadang di depan juga, tergantung polanya. Di ganda campuran itu saya sudah tahu tugasnya apa, makin ke sini saya juga makin belajar," kata Apriyani.
Di babak kedua, Tontowi/Apriyani akan melawan pasangan suami istri asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Di perempat final, Tontowi/Apriyani berpeluang bertemu unggulan dua asal Cina, Wang Yilyu/Huang Dongping.