Rabu 15 Jan 2020 14:26 WIB

Hipmi Sebut Bonus Demografi Indonesia Dapat Menjadi Bencana

Hadapi bonus demografi Hipmi siapkan program Hipmi go to school, pesantren dan kampus

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming membacakan jajarana pengurus pada pelantikan BPP HIPMI Masa Bakti 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1). Bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menciptakan sumber daya manusia berkualitas.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming membacakan jajarana pengurus pada pelantikan BPP HIPMI Masa Bakti 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1). Bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menciptakan sumber daya manusia berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menilai bahwa bonus demografi dapat menjadi menguntungkan sekaligus bencana bagi Indonesia jika tidak mempersiapkan generasi muda untuk terampil dan siap bersaing dalam menghadapi tantangan kedepan.

"Yang menjadi pertanyaan apakah kita sudah siap menyambut bonus demografi? Kita sepakat, 10 tahun ke depan yang memimpin negara ini adalah anak muda kedepannya," ujar Mardani H Maming yang terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Masa Bakti 2019-2022 pada Munas Hipmi XVI di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Dalam menghadapi bonus demografi, lanjut dia, pihaknya sudah mempersiapkan program Hipmi go to school, pesantren hingga kampus.

"Saya sudah melobi salah satu konglomerat Indonesia, Kapal Api, kita menyediakan Hipmi Coffee Entrepreneur dengan perguruan tinggi, kami ingin Hipmi ada di sekolah-sekolah maupun kampus bekerja sama dengan perusahaan," katanya.