REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Setelah sukses menyelenggarakan Sekolah Pra Nikah (SPN) pada 2019 dengan meluluskan 250 peserta dalam lima angkatan. Tahun ini, Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Depok kembali akan menggelar kembali SPN dengan target angkatan sebanyak 11 angkatan dengan total 550 peserta.
Kepala Bidang Ketahanan Keluarga DPAPMK Kota Depok, Ani Rahmawati mengatakan, kehadiran SPN di tahun ini akan dimulai sekitar bulan Februari. Sasaran peserta remaja usia tamat sekolah yang memiliki KTP Depok, akan mendapat berbagai materi yang berkualitas tanpa dipungut biaya.
"SPN bagi remaja ini untuk membantu para remaja dalam memahami dan menyikapi konsep pernikahan. Serta kehidupan berkeluarga, tentu berdasarkan nilai-nilai keagamaan yang dianut," ujar Ani di Balai Kota Depok, Rabu (15/1).
Menurut Ani, guna membangun sebuah rumah tangga yang berketahanan tidak hanya bisa bermodalkan cinta saja. Namun, keluarga juga harus mempersiapkan faktor ekonomi. Calon ayah juga harus menyiapkan mental yang kuat, sehingga saat mendapat masalah bisa menyelesaikan dengan bijak.
"Ketika suami dan istri saling memahami tugas dan tanggung jawab, saling mendukung satu sama lain dari sisi ekonomi, Insya Allah akan kuat Ketahanan Keluarga mereka. Tentu saja hal ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya," pungkas dia.