Kamis 16 Jan 2020 04:55 WIB

Luhut: Kebijakan B30 Berkontribusi pada Neraca Perdagangan

BPS mencatat penurunan tajam neraca perdagangan sepanjang 2019.

Neraca perdagangan
Foto: Tim infografis Republika
Neraca perdagangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai bahwa penerapan biodiesel berkontribusi terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia. Defisit neraca perdagangan Indonesia berpotensi terus menurun seiring dengan implementasi penerapan biodiesel yang terus ditingkatkan.

"Defisit neraca dagang kita mengecil dibandingkan tahun lalu, sekarang kan impor-impor kita berkurang gara-gara B20 dan B30," ujar Luhut ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (15/1).

Baca Juga

Penerapan biodiesel, menurut dia, juga memberikan efek positif yakni mengurangi ketergantungan Indonesia dengan impor BBM termasuk solar yang tinggi. "Penurunan defisit gara-gara B20, B30, B40, B50 dan seterusnya," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mengalami defisit yang turun tajam, yakni sebesar 3,2 miliar dolar AS. Total ekspor pada periode Januari-Desember 2019 sebesar 167,53 miliar dolar AS dan impor 170,72 miliar dolar AS.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengatakan, nilai tukar rupiah juga relatif terjaga fluktuasinya di level Rp13.600 per dolar AS. Kendati demikian, ia mengatakan, apresiasi rupiah terhadap dolar AS diharapkan tidak terlalu cepat sehingga tidak menggangu kinerja ekspor nasional.

"Market tidak bisa dibohongi, dilihat defisit kita membaik. Artinya, menunjukkan bahwa langkah-langkah pemerintah sudah bertambah baik," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement