Rabu 15 Jan 2020 22:42 WIB

Kemenhub Pilih Perusahaan Asing untuk Kendaraan Otonom

Kendaraan otonom akan digunakan di ibukota baru setelah populasi membaik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan paparan saat menerima kunjungan Republika di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (9/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan paparan saat menerima kunjungan Republika di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah akan menggandeng perusahaan internasional atau asing yang berpengalaman untuk pengadaan kendaraan otonom dan juga kendaraan listrik di ibu kota negara baru nanti di Penajam Paser Utara, Kalimantan. Rencananya, kendaraan otonom dan kendaraan listrik ini akan digunakan di ibu kota baru setelah perekonomian dan populasi di wilayah itu sudah membaik.

"Pada saat kita buat di ibu kota baru itu sudah dengan populasi yang bagus. Tadi diingatkan ada pemain-pemain internasional memang yang sudah berpengalaman berkaitan dengan autonomous berkaitan dengan teknologi," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (15/1).

Pemerintah pun akan melakukan kerjasama melalui KPBU atau PPP untuk mempersiapkan kendaraan otonom ini. Diharapkan para pemain internasional pun dapat memberikan arahan yang baik terkait persiapan kendaraan otonom di ibu kota baru nanti.

Saat ini, pemerintah tengah membuat peta jalan persiapan kendaraan otonom. Pemerintah juga akan melakukan uji coba terlebih dahulu kendaraan otonom di sejumlah kota dengan lalu lintas padat.

"Setelah itu saya meminta kementerian perindustrian untuk mempermudah industri mobil electric. Sehingga populasi dan skala keekonomiannya itu untuk di bangun disini makin bagus," ujarnya.

Kendati demikian, menurutnya, kendaraan otonom ini belum akan langsung digunakan sepenuhnya di ibu kota baru nanti. Penggunaan kendaraan otonom ini akan dilakukan secara bertahap.

"Mengenai autonomous kita tidak mungkin langsung MRT, pertama kali kita menggunakan bus yang connectivity antara Balikpapan ke sana, kedua train, tapi kita harus mempersiapkan yang namanya MRT. Jadi fleksibilitas tetap ada," kata Menhub.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement