REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah melakukan pemetaan titik-titik rawan bencana di daerah itu. Pemetaan titik-titik rawan bencana tersebut dilakukan agar memudahkan proses pencegahan dan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
"Saat rapat kordinasi di BPBD Provinsi Bengkulu awal Januari kemarin kita sudah diminta melakukan pemetaan titik-titik rawan bencana, umumnya Kabupaten Rejang Lebong ini rawan banjir dan tanah longsor," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Rejang Lebong Andi Purwanto, Rabu (15/1).
Adapun titik-titik rawan bencana alam ini tambah dia, untuk daerah rawan banjir berada di sepanjang Sungai Air Duku dan Sungai Musi yang melintasi sebagian desa di Kecamatan Selupu Rejang, Curup Timur, Curup Kota hingga Kecamatan Curup Selatan. Sedangkan untuk lokasi rawan longsor berada dalam beberapa kecamatan di sepanjang Jalan Curup-Lubuklinggau, Sumsel, mulai dari Kecamatan Sindang Kelingi, Binduriang hingga ke Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Kemudian sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sindang Dataran seperti Desa Bengko dan Sinar Gunung serta beberapa desa lainnya. Selanjutnya dalam beberapa desa di Kecamatan Curup Selatan yang posisinya berada di dekat tebing, serta sejumlah desa yang berada di Jalan Lintas Curup-Muara Aman, Kabupaten Lebong.
Kemungkinan terjadinya bencana alam tanah longsor atau banjir di daerah itu kata dia, bisa kapan saja terjadi sehingga warga diimbau untuk selalu waspada terutama saat cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Bengkulu sekarang ini agar tidak menjadi korban.
Untuk mengantisipasi bencana alam ini pihaknya telah menyiagakan personel penanggulangan bencana alam dengan didukung peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet, mobil logistik serta alat berat berupa satu unit loader, dan ditambah alat berat milik Dinas PU Rejang Lebong.