Rabu 15 Jan 2020 23:55 WIB

BI Papua Prediksi Kebutuhan Uang Selama PON Rp 250 Miliar

sebagian besar terserap untuk membiayai penginapan bagi atlet dan ofisial.

Maskot PON 2020 Papua. BI Papua prediksi kebutuhan uang selama PON Rp 250 miliar
Foto: Dok ponxx2020papua.com
Maskot PON 2020 Papua. BI Papua prediksi kebutuhan uang selama PON Rp 250 miliar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua memprediksi kebutuhan uang selama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di tiga kabupaten dan kota Papua mencapai Rp 250 miliar. Dana itu sebagian besar terserap untuk membiayai penginapan bagi atlet dan ofisial dari berbagai propinsi.

"Sedangkan untuk dana segar, BI Papua menyiapkan sekitar Rp 40 miliar," kata Kepala BI Papua Naek Tigor Silaban kepada Antara di Jayapura, Rabu (15/1).

Baca Juga

Dikatakan, banyaknya uang yang disiapkan itu karena pihaknya berasumsi PON di Papua akan dihadiri sekitar 10 ribu atlet dan ofisial. Mereka akan diberikan uang saku sekitar Rp 3juta-Rp 5 juta.

Walaupun sudah memprediksi banyaknya uang kertas yang harus disiapkan selama pelaksanaan PON di Kota dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Mimika, namun pihaknya berharap baik atlet maupun ofisial menggunakan uang elektronik.

BI sudah meluncurkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) yang saat ini terus disosialisasikan bank-bank milik negara. Sehingga lebih banyak lagi merchant yang menggunakannya dengan menggunakan satu QR code.

“Saat ini tidak mungkin atlet atau ofisial yang tidak memiliki handphone (HP) android yang menjadi persyaratan utama dalam melakukan transaksi elektronik,” kata Silaban.

Naek Silaban yang didampingi sejumlah pejabat BI mengatakan, pihaknya akan mengajak perbankan untuk menggarap transaksi di pasar agar nantinya tidak lagi menggunakan uang kertas, melainkan uang elektronik. Penggunaan uang elektronik saat ini masih terpusat di pusat perbelanjaan dan beberapa pertokoan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement