REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Direktur Teknik PSSI Danurwindo menerima kritik manajer pelatih timnas Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu menilai kualitas lapangan Stadion Wibawa Mukti di Cikarang Timur, Jawa Barat, tidak begitu baik.
"Saya sudah berbicara dengan Shin terkait lapangan. Dia mengatakan bahwa lapangan sebenarnya bagus, tetapi masih kurang rata," kata Danurwindo di Stadion Wibawa Mukti, Rabu (15/1).
Stadion Wibawa Mukti digunakan untuk seleksi pemain timnas U-19 pada 13-17 Januari 2020. Danurwindo menilai kritik Shin Tae-Yong itu masuk akal.
Sebagai pelatih yang berpengalaman, menangani timnas Korea Selatan pada Piala Dunia U-20 2017 dan Piala Dunia 2018, Shin menilai kualitas tim tergantung kepada kondisi lapangan yang digunakan, baik untuk berlatih maupun berlaga.
Danurwindo menyebut kondisi lapangan yang buruk jarang ditemukan Shin di negara asalnya, Korea Selatan.
"Shin membandingkan lapangan di Korea Selatan dengan di sini. Di sana kan, lapangannya first class semua," kata dia.
Pandangan Shin pada akhirnya menyadarkan bahwa jika ingin meningkatkan prestasi timnas, sebuah negara harus mempertinggi kualitas semua faktor pendukung termasuk lapangan.
"Bagaimana pun juga, namanya untuk timnas, lapangannya memang harus kelas satu," kata Danurwindo.
Kritik kualitas lapangan Stadion Wibawa Mukti disampaikan Shin Tae-yong Senin pekan ini atau pada hari pertama seleksi pemain timnas U-19. Shin menilai kualitas lapangan tidak ideal membuat para pemain rentan cedera.
"Para pemain harus berhati-hati berlatih di sini," kata Shin.