REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pemerintah menargetkan kendaraan otonom atau kendaraan tanpa pengemudi mulai dioperasikan di Ibu Kota baru pada 2024. Menhub menyebut, penggunaan kendaraan otonomakan dilakukan secara bertahap.
"Ya harapan kami 2024, tapi seperti disampaikan Pak Presiden, kita ini fleksibel. Pencapaian-pencapaian itu fleksibel," jelas Budi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.
Dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar kendaraan transportasi massal otonom yang akan dioperasikan di Ibu Kota baru negara di Penajam Paser Utara, Kalimantan mulai disiapkan. Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro pun menyebut, pemerintah akan menyiapkan infrastruktur transportasi massal otonom sejak awal pembangunan Ibu Kota baru.
"Sejak awal perencanaan kota itu harus sudah mengadopsi akan adanya autonomous driverless. Jadi jangan ketika berpindah dari yang normal ke autonomous harus ada pemindahan atau pembongkaran lagi," ujar dia.
Kendati demikian, pemerintah akan melihat terlebih dahulu kesiapan teknologi transportasi massal otonom, baik di dalam maupun di luar negeri. Ia pun mengusulkan penggunaan transportasi massal otonom ini dilakukan di wilayah yang skalanya besar.
Sementara itu, kendaraan pribadi otonom dapat digunakan di wilayah yang lebih kecil. Penerapan teknologi termuktahir ini harus dilakukan mengingat perkembangan teknologi yang juga semakin cepat. Tak hanya infrastruktur transportasi, namun juga telekomunikasi.
Menurut Bambang, telekomunikasi yang akan digunakan di ibu kota baru nanti harus sudah mengadopsi jaringan 5G. Untuk mempersiapkan seluruh infrastruktur ini, pemerintah juga akan membangun pembangkit listrik.
"Tinggal dihitung. Kalau pembangkit listrik, kita bisa bangun sesuai kebutuhan," ujarnya.