REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan pangan nasional aman hingga April 2020. Meski memasuki masa puncak penghujan, namun ketersediaan pangan masih cukup terkendali.
Itu disampaikan Syahrul usai melapor ketersediaan pangan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (15/1).
"Ketersediaan ketahanan pangan kita lebih khusus kesediaan beras April dan Maret. Alhamdulillah sesuai dengan data dan hasil kami yang melakukan cek on the spot lapangan kesiapan kita cukup terkendali dan cukup aman," kata Syahrul.
Syahrul juga memastikan cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai daerah tidak banyak mempengaruhi produksi pertanian nasional. Meski ada lahan pertanian yang terganggu akibat cuaca ekstrem, namun diimbangi dengan hasil pertanian daerah lain.
"Katakanlah ada daerah yang banjir kurang lebih 68.000 tetapi katakanlah yang tganggu pertaniannya kurang dari 10.000 kalau begitu 10.000 hektar yang kita intervensi," kata Syahrul.
"Jadi ada gangguan 68 ribu hektare yang tergenang banjir tapi yang puso itu kemungkinannya adalah kurang dari 10 ribu. intervensinya ialah mengganti bibit segera sehingga dia bisa bertanam lagi," kata Syahrul lagi.
Selain itu, Syahrul mengungkap manfaat pendekatan agricultur war room atau teknologi yang dilakukan Kementan untuk menyiasati produktifitas pertanian. Menurutnya, dengan pendekatan itu bisa mengoptimalkan atau meningkatkan produktifitas suatu wilayah untuk mengganti wilayah yang gagal panen.
"Itulah gunanya agri war room kita atau pendekatan IT kita untuk melihat spot-spot yang ada. Kita sudah bisa perkirakan kok sekarang ini dengan IT yang ada dan itu kami miliki sekarang," katamya.