REPUBLIKA.CO.ID, UJUNG GADING - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pasaman menyelamatkan satu ekor anak beruang madu yang terjerat di kebun warga di Roba Julu nagari persiapan Situak Barat Kecamatan lembah malintang, kabupaten Pasaman Barat pada haru Rabu (15/1) kemarin.
Kepala BKSDA Resor Pasaman Ade Putra mengatakan beruang yang diprediksi berusia kurang lebih satu tahun tersebut terjerat oleh perangkap yang dibuat oleh warga.
"Beruang tersebut kami duga tengah keluar bersama induknya. Dan ia terjerat oleh perangkap yang dibuat oleh warga. Perangkap dibuat warga untuk mengurangi gangguan babi hutan," kata Ade, kepada Republika, Kamis (16/1).
Ade menceritakan evakuasi anak beruang madu ini berlangsung cukup menegangkan. Sebab saat menyelamatkan anak beruang tersebut, tim BKSDA yang terdiri dar lima orang beberapa kali mendapat ancaman dari induk beruang yang berjaga di dekat anaknya terjerat.
Ade menyebut butuh waktu kurang lebih satu jam bagi tim BKSDA untuk memisahkan induknya tersebut. Setelah itu, BKSDA melakukan anastesi atau pembiusan terhadap anak beruang yang terjerat tersebut.
Satwa langka yang dilindungi ini terjerat di bagian kaki depan. Setelah dibius, tim BKSDA memberikan pengobatan agar luka pada kaki beruang segera pulih. Setelah sadar, beruang tersebut dilepaskan kembali. BKSDA menggiring anak beruang tersebut kembali masuk hutan lindung agar bertemu lagi dengan induknya.
"BKSDA menghimbau kepada warga setempat untuk berhati-hati dan tetap waspada dalam beraktifitas, dan mengurangi aktifitas pada malam hari disekitar lokasi kejadian," ucap Ade.
Beruang madu atau dengan nama latin helarctos malayanus adalah jenis satwa mamalia yang langka dan termasuk dilindungi oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.