REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah fakta baru terungkap dari hasil reka adegan tahap dua kasus pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, Kamis (16/1). Salah satunya ialah tersangka ZH yang tak lain merupakan istri korban sempat tidur selama tiga jam di samping jenazah suaminya setelah melakukan eksekusi.
"Hal ini dilakukan ZH karena rencana pembunuhan tak berjalan sesuai skenario awal," kata Kapolda Sumatra Utara (Sumut) Irjen Pol Martuani Sormin Siregar di Medan, Kamis.
Martuani menjelaskan bahwa berdasarkan skenario awal yang disusun tersangka, kematian Jamaluddin dibuat seolah karena serangan jantung. Namun, setelah proses eksekusi Jamaluddin yang dilakukan dengan cara dibekap dengan bedcover dan sarung bantal, para tersangka, yakni ZH, JP, dan RF terkejut melihat ada lebam merah pada wajah korban.
"Istri korban panik dan bilang jika seperti ini maka tidak bisa serangan jantung dan dia akan ditangkap,” ujarnya.
Di situ mereka berdebat hingga mengubah skenario. Kemudian tersangka JP dan RF berinisiatif untuk membuang jenazah korban, namun ZH menolak.
Menurut ZH, suaminya tak pernah keluar pada malam hari. Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu waktu tepat menjelang pagi untuk keluar dari rumah dan membuang jenazah korban pada Jumat (29/11/2019) pukul 04.00 WIB.
"Ada yang menarik juga di sini. "Hebatnya", istri korban masih sempat tidur dengan jasad suaminya selama kurang lebih tiga jam sebelum membuang jasad tersebut," katanya.
Dalam rekonstruksi adegan tahap pertama. ZH menangis saat mengungkap penyebab dirinya tega membunuh suaminya sendiri. Ia mengatakan, suaminya telah berulang kali berselingkuh.
"Dari pertama perkawinan saya dia selalu mengkhianati saya. Saya lagi hamil pun dia bawa perempuan ke rumah. Saya sudah mengadu ke keluarganya dan mengadu ke kakak-kakak kandungnya, adik kandungnya, tapi mereka tidak berdaya apa-apa," kata ZH, Senin (13/1).
ZH mengaku telah meminta cerai, namun Jamaluddin menolak.
"Jangan coba-coba minta cerai dengan saya karena perceraian kedua saya akan malu karena saya seorang hakim, sementara dia menyakiti saya dengan perempuan-perempuannya," ujar ZH.
Jamaluddin ditemukan tidak bernyawa dalam sebuah mobil di sebuah jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (29/11). Polisi sempat meminta keterangan Zuraida yang mengaku keluarganya sempat mendapatkan teror dua pekan sebelum jasad suaminya ditemukan.
"Motif dari pembunuhan itu adalah masalah rumah tangga karena antara korban dengan tersangka ZH sering terjadi cekcok," kata Martuani dalam konferensi pers di Mapolda Sumut, Rabu (8/1).