Kamis 16 Jan 2020 17:56 WIB

Tujuh Siswa SD di Batang Keracunan Jajanan

Para siswa SD muntah-muntah usai jam istirahat kedua.

Tujuh Siswa SD di Batang Keracunan Jajanan (ilustrasi).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Tujuh Siswa SD di Batang Keracunan Jajanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Tujuh siswa Sekolah Dasar Negeri Proyonanggan 6 Kabupaten Batang, Jawa Tengah, keracunan setelah mengonsumsi jajanan kornet yang mereka beli dari pedagang yang berjualan di sekitar sekolahnya, Kamis siang (16/1). Kepala SDN Proyonanggan 6 Nur Nasetia Nugroho mengatakan peristiwa keracunan tersebut diketahui oleh sekolah saat beberapa siswa muntah-muntah usai jam istirahat kedua.

"Saat itu, kami tidak mengetahui jika beberapa siswa tersebut mengalami keracunan. Akan tetapi, melihat kondisi siswa, kami langsung melarikan para korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Batang agar segera mendapat pertolongan medis," katanya.

Baca Juga

Tujuh siswa tersebut adalah Caterine Eryta, Dinda Ayu, Kayla Marsha, Safa Tifa, Sekar Maysella, Tasanne Hafizah, dan Zia Monera. Ia mengatakan sekolah sudah menginformasikan kejadian tersebut kepada Dinkes Kabupaten Batang agar mengambil mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa tersebut.

"Kami sudah informasikan kejadian ini dan Dinas Kesehatan pun langsung melakukan pengecekan dan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa antara lain jenis nugget dan sosis," katanya.

Sampel makanan itu akan diuji laboratorium untuk diketahui kandungannya dan butuh waktu minimal dua pekan. Korban Safa Tifa Balqista mengatakan dirinya merasakan pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsi nugget yang dibeli di dekat sekolah.

"Saya beli nugget yang digoreng saat jam istirahat. Namun saat masuk kelas dan jam pelajaran mendadak badan terasa lemas, kepala pusing, perut mual, dan muntah. Hal yang sama juga dialami oleh teman lainnya," katanya.

Seksi Pelayanan Medik dan Nonmedik RSUD Kalisari Batang Nur Hidayati mengatakan tujuh korban yang mengalami keracunan sudah tertangani dan kondisinya sudah membaik. "Alhamdulillah, (kondisi korban) sekarang sudah mendapat penanganan dan sudah diperbolehkan pulang karena gejala keracunan tidak berlebihan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement