REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis menunjuk Francesca Di Giovanni untuk mengisi posisi wakil menteri luar negeri Vatikan, Rabu (15/1). Dia menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan tinggi di Kementerian Luar Negeri Vatikan.
Sebuah pernyataan yang dirilis Vatikan mengatakan, Di Giovanni akan bertanggung jawab mengawasi hubungan multilateral di Kementerian Luar Negeri. Dia diketahui seorang pakar dalam hukum internasional dan hak asasi manusia.
Di Giovanni telah bekerja di Kementerian Luar Negeri Vatikan sejak 1993. Ia mengatakan pengangkatan seorang wanita menjadi pejabat tinggi di kementerian tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, dia yakin penunjukannya sebagai wakil menteri luar negeri lebih terhubung pada kemampuannya daripada fakta dirinya seorang wanita.
"Seorang wanita mungkin memiliki bakat tertentu untuk menemukan kesamaan, menyembuhkan hubungan dengan persatuan di hati. Saya berharap saya sebagai seorang wanita dapat merefleksikan dirinya secara positif dalam tugas ini, bahkan jika itu adalah hadiah yang pasti saya temukan pada rekan-rekan pria saya juga," kata Di Giovanni.
Kementerian Luar Negeri Vatikan memang didominasi kaum pria. Gereja Katolik Roma hanya mengizinkan lelaki ditahbiskan sebagai imam. Sementara perempuan secara tradisional telah diasingkan ke bayang-bayang administrasi.
Namun kelompok-kelompok wanita, termasuk International Union of Superiors General (UISG), sebuah organisasi payung biarawati Katolik, telah lama meminta Paus menunjuk lebih banyak perempuan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan senior dalam birokrasi Vatikan. Mereka mengutip data yang menunjukkan dari 1,3 miliar umat Katolik di dunia, lebih dari separuhnya adalah wanita. Keanggotaan ordo religius wanita sekitar tiga kali lebih besar daripada ordo pria.
Permintaan itu pun direpons Paus Francis. Dia berjanji akan menunjuk lebih banyak wanita ke pekerjaan pengambilan keputusan di Vatikan.
Tahun lalu, Paus Francis menunjuk empat wanita sebagai anggota dewan pertama Sinode Para Uskup. Ia adalah sebuah departemen yang didirikan 50 tahun lalu. Tugasnya adalah mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar para uskup dunia yang diadakan setiap beberapa tahun untuk membahas beragam topik.
Selain itu, Paus Francis juga telah menunjuk wanita bernama Barbara Jatta untuk menjadi kepada Museum Vatikan. Dia pun mengamanatkan jabatan wakil kepala kantor pers Vatikan pada seorang wanita, yakni Cristiane Murray.