Jumat 17 Jan 2020 09:26 WIB

Pembangunan Bandara Kediri Gunakan Skema KPBU Khusus

AP I nanti hanya mengoperasikan Bandara Kediri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (16/1).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Gudang Garam yakni PT Surya Dhoho Investama saat pada April 2020 akan membangun Bandara Kediri. Direktur Utama Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmo mengtakan pembangunan bandara tersebut menggunakan skema kerja sama pemerintan dengan badan usaha (KPBU) khusus atau unsolicited.

"Ini 100 persen swasta semua. Proses KPBU ini pertama kalinya kayaknya," kata Susanto di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (17/1). 

Untuk konsesinya, Susanto mengatakan permintaan dari Surya Dhoho Investama bisa untuk 50 tahun pertama dan dapatd diperpanjang. Dia mengatakan bandara tersebut nantinya akan dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP) I (Persero). 

Dikarenakan proyek tersebut merupakan KPBU khusus dengan 100 persen swasta, Susanto menuturlan pembagian dengan AP I akan lebih sederhana. "Kita nanti fee saja (kepada AP I)," ungkap Susanto. 

Meskipun 100 persen swasta, Menteri Koordinator Bidang Kemartiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tetap memiliki peran tersendiri. Terutama menurut Luhut dari proses perizinan pembangunan bandara tersebut. 

"Ya proses izin segela macem pesawat terbang naik turun itu kan di perhubungan," tutur Luhut. 

Sementara itu, Direktur Utama AP I Faik Fahmi memastikan skema KPBU tersebut dilakukan antara PT Surya Dhoho Investama dan AP I. Sebab, kata Faik, pada dasarnya anak usaha Gudang Garam tersebut yang ingin membangun dan AP I hanya mengoperasikannya saja. 

"Nah itu nanti yang akan dibentuk dalam suatu kerja sama dengan formula yang nanti disepakati bersama. Saya akan ketemu dengan Gudang Garam untuk bicara lebih detilnya sehingga berikutnya sudah ada formula yang disepakati," jelas Faik. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement