REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Kesehatan Thailand melaporkan kasus kedua virus corona jenis baru di Thailand. Temuan itu didapati dalam pemeriksaan menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang diperkirakan 800 ribu orang dari China berlibur ke Thailand.
Dilansir Reuters pada Jumat (17/1), Sekretaris Kementerian Kesehatan Thailand Sukhum Karnchanapimai melaporkan perempuan paruh baya berusia 74 tahun yang terinfeksi virus corona itu dikarantina sejak tiba di Thailand, Senin. Pasien itu diketahui berasal dari pusat kota Wuhan, China.
Atas temuan itu, Sukhum meminta masyarakat Thailand untuk tetap tenang. Sebab menurut dia, tidak ada wabah di Thailand. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus baru itu bisa menyebar dan memperingatkan rumah sakit di seluruh dunia untuk waspada.
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Beberapa jenis virus menyebabkan penyakit yang kurang serius, sementara beberapa - seperti yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) - jauh lebih parah.
Selain Thailand, beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan Jepang juga telah mengonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona jenis baru di negeri Sakura. Seorang pria berusia 30-an dari Kanagawa, dekat Tokyo, dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut.
Otoritas Jepang melaporkan bahwa pria itu diduga terserang virus corona jenis baru setelah ia mengunjungi kota Wuhan, China. Ia kembali dari Wuhan bulan Januari 2020, kemudian ia mengeluh demam hingga akhirnya dirawat di rumah sakit.
Setelah gejala mereda, otoritas kesehatan di Jepang membolehkan dia pulang dari RS. Wuhan merupakan tempat lahirnya virus corona jenis baru, yang menyebabkan wabah pneumonia di sana.