REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cate Blanchett terpilih sebagai presiden juri di kompetisi Venice Film Festival 2020. Dalam pelaksanaanya, Blanchett menjadi wanita kedelapan dalam 77 tahun sejarah festival film Venesia yang menjabat sebagai presiden juri.
"Setiap tahun saya berharap agar pemilihan di Venesia itu mengejutkan setiap tahunnya dan juga berbeda," kata Blanchett dalam sebuah pernyataan seperti dilansir indiewire, Jumat (17/1).
Menurut dia, Venice sebagai lokasi dari salah satu festival film paling bergengsi di dunia selalu menampilkan hal yang provokatif dan inspiratif. Oleh sebab itu, ia merasa sangat terhormat untuk bisa menjadi presiden juri pada tahun ini.
Blanchett juga diketahui merupakan pemenang Oscar dua kali untuk "The Aviator" besutan Martin Scorsese sebagai (Aktris Pendukung Terbaik) dan "Blue Jasmine" Woody Allen (Aktris Terbaik).
Selain itu, baru-baru ini diketahui juga bahwa ia telah membintangi film karya Richard Linklater "Where’d You Go Bernadette," yang membuatnya mendapatkan nominasi Golden Globe tahun ini untuk Aktris Terbaik dalam Film Komedi Bergerak atau Musikal.
Sebelum mendapatkan kehormatan untuk menjadi presiden juri di Venice 2020 mendatang, Blanchett sebelumnya juga sempat menjabat sebagai presiden juri Festival Film Cannes 2018 lalu. Hal tersebut menjadikannya sebagai salah satu dari dua wanita yang memimpin juri di Cannes dan Venesia
Menanggapi terpilihnya Blanchett sebagai presiden juri Venice 2020, ketua festival Venesia Alberto Barbera beranggapan bahwa Blanchett bukan hanya ikon dari sinema kontemporer, melainkan, lebih dari itu. Menurut dia, Blanchett juga kerap kali didekati oleh sutradara terhebat selama dua puluh tahun terakhir untuk ikut serta dalam filmnya, sambungnya juga kerap kali dipuja oleh penonton bioskop dari segala jenis usia dan gender.
“Komitmennya dalam bidang seni dan kemanusiaan dan perlindungan lingkungan, serta pembelaannya terhadap emansipasi wanita dalam industri film yang masih berhubungan dengan prasangka laki-laki, telah membuatnya menjadi inspirasi bagi masyarakat secara keseluruhan,” katanya.
Sebagai informasi, Venesia saat ini telah memilih presiden juri perempuan dua tahun berturut-turut dalam pelaksanaanya. Namun demikian , festival ini juga telah mendapat sorotan tajam karena selama beberapa tahun terakhir telah dianggap gagal karena tidak menyandingkan sutradara wnaita dalam jajaran kompetisinya.