Jumat 17 Jan 2020 15:37 WIB

Praveen tak Terlalu Persoalkan Kalah di Turnamen Super 500

Praveen dan Melati bermain dengan beban sebagai pemain unggulan pada turnamen ini.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Foto: DOK PBSI
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Praveen Jordan, tak ingin terlalu memikirkan kekalahannya atas pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine pada perempat final Diahatsu Indonesia Masters 2020, di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/10). Praveen yang berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti kalah melalui rubber gim, 19-21, 21-14, dan 18-21.

Praveen mengatakan, tak terlalu kecewa kalah di turnamen Super 500. Kendati demikian, Praveen mengaku mendapatkan pelajaran dari dua turnamen Super 500 yang diikutinya, yaitu Malaysia Masters dan Indonesia Masters.

"Kalau habis di pertandingan di 500, 750 sih gak apa-apa ya. Kami golnya cuma di All England sama di olimpiade. Kami dapat pelajaran banyak dari pertandingan Malaysia sama Indonesia. evaluasi lagi mempersiapkan untuk di All England," kata Preveen saat ditanya tentang rencana ke depannya usai pertandingan.

Bicara mengenai jalannya pertandingan, Praveen menilai Thom/Delphine bermain tanpa beban karena berstatus sebagai non-unggulan. Hal tersebut sudah diantisipasi oleh Praveen bahwa status lawan akan menjadi kekuatan.

Sedangkan, Praveen dan Melati bermain dengan beban sebagai pemain unggulan pada turnamen ini. Di samping itu, bermain di hadapan pendukung sendiri menambah tekanan. Meski demikian, Praveen mengatakan dirinya dan Melati sudah menampilkan permainan yang terbaik.

Menurut Praveen, permainannya mengandalkan strategi sebagaimana lazimnya pemain Eropa. Karena secar permainan hampir semua pemain mempunyai teknik yang merata.

Melati Daeva Oktavianti menyayangkan kegagalannya menembus semifinal. Ia menyesali posisinya yang sempat unggul lebih dulu pada gim terakhir. Namun, usai interval, Melati mengakui banyak melakukan kesalahan sendiri. "Finisingnya mati sendiri," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement