REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengharapkan PDIP membantu KPK mencari tahu keberadaan tersangka kasus suap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Harun Masiku.
"Biasanya kasus OTT sebelumnya, pelaku dan pihak-pihak terkait langsung dicokok bersama," kata Adi kepada Republika, Jumat (17/1).
Selain itu ia berpendapat bahwa kasus Harun Masiku tidak akan mempengaruhi apapun ke PDIP secara elektoral. Menurutnya publik sudah merasa terbiasa dengan kasus korupsi yang dilakukan kader partai.
"Apalagi banyak orang yang tidak tahu siapa Harun Masiku. Dia hanya caleg PDIP tapi tak familiar. Namanya mencuat karena jadi buruan KPK," ujarnya.
Kemudian, sebagai partai pemenang pemilu, PDIP tetap solid meski sedikit tercoreng dengan kasus ini. Ia menambahkan, Harun juga bukan aktor penting partai sehingga kasusnya tak akan berefek signifikan ke PDIP.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta kadernya Harun Masiku segera menyerahkan diri ke KPK. Harun diduga terlibat dalam kasus dugaan suap pengganti antarwaktu (PAW) anggota DPR RI terpilih 2019-2024 kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
"Dorongan KPK kami dukung. Karena itu bagian dari kewenangan KPK. KPK sudah menyatakan kami memberikan dukungan hal tersebut. Tentunya sebagai warga negara, setiap warga negara punya tanggung jawab ketaatan terhadap hal tersebut," kata Hasto di sela Rakernas I PDIP, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (12/1).