Jumat 17 Jan 2020 16:57 WIB

Jika Ada Indikasi Kriminal, Polisi akan TIndak Sunda Empire

Sunda Empire hebos setelah Kerajaan Keraton Sejagat gemparkan publik.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan / Red: Nashih Nashrullah
Tokoh Sunda Empire ditampilkan dalam salah satu akun Youtube.
Foto: Tangkapan layar
Tokoh Sunda Empire ditampilkan dalam salah satu akun Youtube.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Jajaran Polda Jawa Barat tengah mendalami keberadaan Sunda Empire atau Kekaisaran Sunda di Kota Bandung. Pengawasan dan monitoring terhadap komunitas tersebut dilakukan pascagegernya Kerajaan Keraton Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. 

"Saya sudah memonitor adanya giat yang dimaksud," ujar Dir Reskrimum Polda Jabar Kombes Pol Hendra Suhartiyono, Jumat (17/1). 

Baca Juga

Menurutnya, pihaknya akan menindak secara hukum jika terbukti Sunda Empire melakukan tindak pidana di lapangan. "Kami mendalami apakah (Sunda Empire) serupa dengan Keraton Agung Sejagat yang di Purworejo," katanya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga, mengatakan Polda Jabar telah menerima info terkait hal tersebut dan saat ini jajaran Ditreskrimum Polda Jabar sedang melakukan pendalaman dan penyelidikan.

Setelah masyarakat dihebohkan dengan Keraton Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah dengan Toto Santoso sebagairaja dan Fanni Aminadia sebagai ratu, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jateng, muncul Sunda Empire-Earth Empire atau Kekaisaran Sunda di Kota Bandung, Jawa Barat.

Video tentang Sunda Empire sempat beredar di salah satu media sosial Youtube yang diunggah Alliance Press International dan media sosial lainnya. Masyarakat pun bertanya-tanya tentang keberadaan kekaisaran tersebut.

Namun saat dicek kembali pada akun Alliance Press International tersebut video-video yang diunggah telah dihapus. Beberapa media sosial lainnya masih menyajikan tayangan video Sunda Empire tersebut.

Dalam sejumlah video tentang Sunda Empire seperti di akun Yowana Tivi, terdapat belasan orang yang memakai atribut seragam berwarna biru tua dengan menggunakan baret biru. Salah seorang yang diduga menjadi pimpinan tengah berorasi di hadapan anggotanya.

"Artinya state Amerika di bawah kingdom, artinya koloni Brunei dibawah state, artinya republik di bawah koloni. Itu harus disadari dunia bahwa negara itu tidak selevel. Kalau republik lima tahun sekali pemilu kalau koloni 15 tahun laporan pertanggungjawaban kalau state 30 tahun. Kalau empire sampai dunia kiamat," ujarnya. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement