Jumat 17 Jan 2020 20:00 WIB

BPBD Sebut Malalo Masih Berpotensi Banjir Bandang Susulan

Diperkirakan masih ada tumpukan air di atas lereng Bukit Patah Gigi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar usai dilanda banjir bandang pada Jum
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kondisi Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar usai dilanda banjir bandang pada Jum

REPUBLIKA.CO.ID, BATIPUH SELATAN -- Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) Rumainur mengatakan Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar masih berpotensi terjadi banjir bandang susulan. BPBD menurut Rumainur menganalisis di hulu Sungai Muaro Buluh di lereng Bukit Patah Gigi masih terdapat genangan air atau embung yang rawan jebol andai hujan deras terus terjadi.

"Diperkirakan masih ada tumpukan air di atas (lereng Bukit Patah Gigi). Sehingga masih ada potensi banjir bandang susulan," kata Rumainur kepada Republika.co.id, Jumat (17/1).

Baca Juga

Banjir bandang melanda Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar sekitar pukul 05.00 WIB tadi. Banjir bandang ini mengakibatkan empat rumah warga rusak berat, tiga rumah rusak ringan, satu unit bangunan bengkel, satu warung, toko perabot, dan kantor PDAM  rusak berat.

Selain itu banjir bandang, juga menyeret satu unit mobil honda Freed, satu unit sepeda motor, puluhan ekor ternak warga hanyut terbawa sampai ke Danau Singkarak. Hingga sore tadi menurut Rumainur tim BPBD masih meninjau kondisi air di lereng Bukit Patah Gigi.

Sebelumnya pemuda setempat menurut Rumainur sudah mengecek kondisi air di aliran Sungai Muaro Buluh sejak cuaca hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Nagari Padang Laweh Malalo. Pemuda setempat kata dia sudah berupaya memperlancar aliran sungai agar tidak menumpuk dan mengakibatkan banjir bandang. Hanya saja kejadian banjir bandang tak dapat terelakan karena intensitas hujan terlalu tinggi sejak Kamis (16/1) sore sampai pagi tadi.

Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Dharma mengimbau warga Padang Laweh Malalo agar selalu waspada terhadap kondisi cuaca. Bila hujan terjadi dalam durasi yang cukup lama, menurut Zuldafri, warga terutama yang di sekitar lokasi banjir bandang segera mengungsi ke tempat aman.

"Kami harap agar seluruh masyarakat selalu tingkatkan kewaspadaan dan hati-hati. Kalau tak penting sekali jangan bermalam atau bermukim di daerah-daerah yang defenisinya rawan bencana alam," ucap Zuldafri.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement