REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Andy Murray menyatakan terpaksa menunda penampilannya kembali ke lapangan setelah gagal memulihkan cedera pinggul. Mantan petenis nomor satu dunia berusia 32 tahun itu belum pernah beraksi lagi sejak final Piala Davis di Spanyol November lalu.
"Saya tidak ingin tergesa-gesa menentukan waktu pemulihan saya," kata juara tiga kali turnamen grand slam itu sebagaimana dilansir dari AFP, Jumat (17/1). "Saya akan melihat perkembangan pemulihan cedera ini dan menunda kompetisi di lapangan ketika waktunya tepat. Memar tulang membutuhkan waktu lebih lama untuk proses menyembuhkannya. Jadi saya tidak akan bermain di Montpellier atau Rotterdam pada Februari."
Cedera yang diderita Murray pada Piala Davis itu telah memaksanya absen dalam Grand Slam Australia Terbuka yang segera dimulai Senin. Murray, yang kini menempati peringkat 127 dunia, berharap bisa mengikuti turnamen grand slam di Melbourne seusai operasi yang dilakukannya tahun lalu.
Tetapi kekhawatiran seputar kebugaran finalis Australia Terbuka yang kalah lima kali itu meningkat ketika ia membatalkan jadwal pelatihan di Miami. Melbourne Park merupakan tempat konferensi pers emosional 12 bulan lalu saat Murray disarankan gantung raket karena cedera pinggulnya itu.
Meski kurang bugar, Murray sempat bermain saat kalah lima set melawan Roberto Bautista Agut. Dua pekan kemudian, peraih dua medali emas olimpiade, dua kali juara Wimbledon dan AS Terbuka 2012 itu menjalani operasi pelapisan tulang pinggul.
Murray mulai kembali beraksi di turnamen lapangan rumput Queen's Club di London pada Juni di mana dia berkolaborasi dengan Feliciano Lopez dari Spanyol untuk memenangkan ganda putra.
Kemenangan atas sesama juara tiga kali turnamen utama Stan Wawrinkapada final ATP Tour di Antwerp Oktober itu adalah gelar tunggal pertama Murray dalam dua tahun terakhir. Namun, ia kembali mendapat cedera pada Piala Davis dan hanya mampu menyaksikan saat Inggris melaju ke semifinal.