Jumat 17 Jan 2020 21:23 WIB

Serang Belum Dilirik untuk Dipasang Jalur KRL

Saat ini, KRL masih fokus ke wilayah Rangkasbitung-Pandeglang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nora Azizah
Saat ini, KRL masih fokus ke wilayah Rangkasbitung-Pandeglang (Ilustrasi KRL Banten)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Saat ini, KRL masih fokus ke wilayah Rangkasbitung-Pandeglang (Ilustrasi KRL Banten)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kepala Humas Ditjen Perkeretaapian, Supandi, memastikan pada 2020 ini belum ada program perpanjangan jalur Kereta Rel listrik (KRL) hingga stasiun Serang, Banten. Ia menampik isu akan adanya program tersebut.

Meskipun, pihaknya memang setiap tahun berupaya untuk memperluas layanan transportasi favorit masyarakat ini. Supandi menyebut pada tahun ini masih berfokus kepada proyek reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang.

Baca Juga

"Belum ada program itu, sementara anggaran kita fokuskan ke reaktivasi jalur Rangkasbitung-Pandeglang dulu. Progresnya sekarang sedang tahap awal penertiban lahan dari stasiun Rangkas ke stasiun Pandeglang sepanjang 18, 7 kilometer," jelas Supandi, Jumat (17/1).

Seperti diketahui jalur Rangkasbitung-Pandeglang merupakan lintasan yang sudah ada sejak masa pendudukan belanda. Namun akhirnya nonaktif pada 1984. Karena lamanya lintasan ini tidak aktif, jalurnya yang ada dulu sudah menghilang hingga ditinggali banyak warga.

"Tahun lalu sudah dilakukan pendataan, khususnya bangunan-bangunan yang berdiri di atasnya. Tahun ini  rencana ganti untung bagi warga, setelah nilai hasil KJPP selesai, baru dimulai pembangunannya," katanya.

Meski begitu, ia menuturkan kalau pihaknya sedang dalam upaya meningkatan layanan transportasi kereta di Banten. Hal ini dilakukan dengan peningkatan standar rel yang akan membuat kecepatan kereta bertambah.

"Untuk saat ini kegiatan adalah peningkatan rel 42 ke 54, agar kecepatan bisa bertambah. Yang ada sekarang kan rel 42 kita akan ganti dengan rel 54.  Standar ini akan dipakai sekarang, dari ukuran fisik rel lebih besar, lebih kuat sehingga kecepatan kereta lebih tinggi dari standar rel 42," jelasnya.

Upaya pembangunan double track atau dua jalur rel di lintasan Citeras-Rangkasbitung juga saat ini belum sampai ke tahap kajian. Saat ini pihaknya masih menunggu pembebasan lahan.

"Double track Citeras-Rangkasbitung Ini sudah ada dalam perencanaan, studi juga sudah. Tinggal pelaksanannya saja menunggu ketersediaan anggaran dan pembebasan lahan," ungkapnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement