REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, telah menyiapkan bantuan material untuk memerbaiki rumah warga yang menjadi korban terjangan angin puting beliung di Kecamatan Cibatu dan Kersamanah. Tujuannya tentu agar rumahnya dapat kembali ditempati dengan aman dan nyaman.
"(Kami) akan segera menyalurkan berbagai bantuan yang dibutuhkan, selanjutnya bantuan material untuk mempercepat pembangunan rumah-rumah yang rusak," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat meninjau rumah rusak terdampak bencana angin puting beliung di Kecamatan Cibatu, Jumat (17/1).
Ia menuturkan, angin puting beliung disertai hujan deras yang mengguyur wilayah utara Garut, Kamis (15/1) sore itu menyebabkan rumah warga bagian atapnya rusak.
Helmi bersama unsur pimpinan daerah lainnya, seperti Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansah dan Dandim 0611/Garut Letkol Inf Erwin Agung Teguh Wiyono Andrianto meninjau kondisi rumah warga yang terdampak puting beliung.
Helmi saat peninjauannya itu menyerahkan bantuan kebutuhan pokok pangan kepada korban yang rumahnya rusak diterjang angin puting beliung. Selanjutnya Wakil Bupati Garut juga menginstruksikan langsung ke instansi terkait, seperti BPBD maupun Dinas Sosial Garut, untuk secepatnya menanggulangi para korban bencana itu. "Nanti kami akan lakukan sesuai prosedur dan warga yang rumahnya tidak layak akan menjadi prioritas," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap berbagai ancaman bencana alam pada musim hujan, dan kejadian angin puting beliung diharapkan tidak terjadi lagi. "Dia berharap tidak ada lagi angin kencang yang terjadi di wilayah Cibatu atau wilayah lainnya di Kabupaten Garut," katanya.
Camat Cibatu Sadirman menambahkan, bencana angin puting beliung itu tidak menyebabkan korban jiwa, hanya menimbulkan kerugian materi akibat kerusakan pada bangunan rumah. "Alhamdulillah tidak ada korban dalam peristiwa ini hanya ada warga yang mengalami luka ringan dan berat, hingga ada satu warga yang mengalami patah tulang dan itu sudah ditangani," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika