Jumat 17 Jan 2020 23:16 WIB

Kasus Penyakit Kusta di Tanah Bumbu Kalsel Menurun

Kasus yang sebelumnya ada 42, selama 2019 mengalami penurunan menjadi 11 kasus.

Bakteri lepra atau kusta (mycobacterium leprae)
Foto: musee-afrappier.qc.ca
Bakteri lepra atau kusta (mycobacterium leprae)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kasus penyakit kusta yang ditangani Rumah Sakit Umum Derah dr Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan turun hingga 75 persen selama 2018-2019. Penurunan itu antara lain karena penyuluhan kepada masyarakat dan penanganan intensif terhadap penderita.

Direktur RSUD dr Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu, Syaifullah Saleh, melalui kepala tata usaha Saleh di Batulicin, Jumat (17/1) mengatakan total kasus pasien kusta yang ditangani RSUD setempat selama 2018 mencapai 42 kasus. Sedangkan selama 2019 mengalami penurunan menjadi 11 kasus.

Baca Juga

Dengan ditemukan puluhan kasus selama dua tahun tersebut, pihak rumah sakit berusaha melakukan penekanan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara langsung mengenai bahaya penyakit tersebut.

Salah satu dokter yang melakukan penyuluhan bahaya penyakit kusta, dr. Putri Sri Rizky, menjelaskan kusta merupakan penyakit menular yang kompleks. Karena masalah yang timbul tidak hanya dari segi medis, melainkan meluas hingga sosial, budaya, keamanan, dan ketahanan sosial.

"Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, bahkan oleh petugas kesehatan sendiri," katanya.

Hal tersebut disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan pengertian masyarakat terhadap kusta. Ditambah dengan kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkan.

Pengendalian kusta yang efektif, lanjut dia, antara lain dengan meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pemeriksaan atau deteksi dini, pengobatan, maupun perawatan sehingga angka cacat dapat dikurangi. "Melalui program pengendalian secara terpadu dan menyeluruh, diharapkan penemuan dan penanganan kasus baru di tahun ini akan lebih efektif," katanya.

Dia juga mengharapkan para penderita maupun masyarakat lebih terbuka memberikan informasi kepada pihak medis terkait tanda-tanda kusta yang dialami.

"Yang paling penting adalah warga harus selalu melaksanakan pola hidup bersih. Mengingat salah satu pemicu penyakit yang disebabkan Mycobacterium leprae ini akibat lingkungan yang kotor," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement