REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku tak tahu menahu tentang rencana perombakan direksi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri. Wacana perombakan direksi Asabri mencuat setelah dugaan kerugian negara yang mencapai Rp 10 triliun akibat kesalahan investasi muncul ke permukaan.
"Waduh belum tahu. Kalau Asabri itu salah satunya domain Kemenhan. Itu sesuai dengan wewenang Kemenhan. Kita tunggu aja," kata Erick
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo menyampaikan kemungkinkan perombakan direksi Asabri dilakukan tahun ini. Menurutnya, Kementerian terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Keuangan.
Kementerian BUMN juga sedang menginvestigasi Asabri bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Investigasi yang dilakukan juga merunut sejak kapan kerugian yang dialami Asabri terjadi. Tiko memperkirakan akar masalahnya sudah cukup lama.
Meski belum melihat secara detail laporan BPK, Tiko menyampaikan nama-nama saham yang dimiliki Asabri sesuai dengan yang beredar di pemberitaan. Setelah meneliti dan memahami kemelut masalah, BUMN baru akan mengambil tindakan penyelesaian.