REPUBLIKA.CO.ID, BATIPUH -- Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Dharma mengatakan Pemkab Tanah Datar menetapkan status tanggap darurat bencana alam selama satu pekan terhitung sejak Jumat (17/1). Status ini menyusul bencana banjir bandang yang melanda Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
"Tanggap darurat sudah kita sepakati sepekan ke depan," kata Zuldafri.
Banjir bandang di Nagari Padang Laweh Malalo menyebabkan kerusakan 7 unit rumah, 1 unit bengkel sepeda motor, 1 toko perabot, 1 kantor PDAM, 1 unit Kantor Jorong, dan 1 warung. Selain itu banjir bandang juga menyeret mobil satu unit mobil dan satu unit sepeda motor. Puluhan ekor ternak warga juga hanyut terbawa sampai ke Danau Singkarak.
Zuldafri mengimbau warganya terutama yang berada di lokasi rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan. Apabila hujan terjadi dalam durasi yang cukup lama warga terutama yang di sekitar lokasi banjir bandang hendaknya segera mengungsi ke tempat aman.
"Kami harap agar seluruh masyarakat selalu tingkatkan kewaspadaan dan hati-hati. Kalau tak penting sekali jangan bermalam atau bermukim di daerah-daerah yang defenisinya rawan bencana alam," ucap Zuldafri.
Selain di Nagari Padang Laweh Malo Kecamatan Batipuh Selatan, daerah lain di Tanah Datar yang termasuk rawan bencana menurut Zuldafri di antaranya Kecamatan Lintau, Kecamatan Lintau Buo Utara, dan Kecamatan Sungai Tarab. Di Nagari Padang Laweh Malalo hingga Jumat sore kemarin BPBD masih berupaya membersihkan sisa material longsor yang menutupi jalan sepanjang 400 meter. Mereka akan melanjutkan pengerjaan menggunakan 4 unit alat berat Sabtu (18/1) pagi ini.