Sabtu 18 Jan 2020 17:20 WIB

BNPB Bantu Korban Banjir Malalo Rp 250 Juta

Bantuan sebesar Rp 250 ini baru tahap awal untuk masa tanggap darurat selama sepekan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Kondisi Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar usai dilanda banjir bandang pada Jum
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kondisi Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar usai dilanda banjir bandang pada Jum

REPUBLIKA.CO.ID, BATIPUH SELATAN- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan tanggap darurat bencana banjir bandang di Nagari Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebanyak Rp 250 juta. Bantuan ini menurut Direktur Mitigasi BNPB Medi Herlianto berasal dari dana siap pakai buat penanganan kondisi dan warga terdampak pascabencana banjir bandang Malalo.

"Tugas kita membantu Pemda setiap kali ada bencana. Kan di awal tahun anggaran dari Pemda kan biasanya belum ada," kata Medi di Batipuh Selatan, Sabtu (18/1).

Medi menyebut bantuan sebesar Rp 250 ini baru tahap awal buat masa tanggap darurat selama satu pekan ke depan. Setelah itu menurut Medi, BNPB siap membantu hal-hal yang diperlukan oleh Pemda untuk penanganan pascabencana jangka panjang.

Medi berkomentar mengenai sejumlah daerah di Sumbar dalam kondisi rawan bencana. Medi menyebut BNPB akan siap membantu mendatangkan para ahli buat melakukan penelitian kondisi alam di Sumbar. Hasil penelitian ini nanti menurut Medi akan diserahkan ke masing-masing pemerintah daerah. Nantinya masing-masing Pemda menurut Medi akan melakukan upaya pencegahan dan mitigasi buat warga agar siap mengantisipasi datangnya bencana.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebut dalam waktu dekat Pemprov Sumbar juga akan memberikan bantuan buat warga dan upaya penanganan pasca bencana di Nagari Padang Laweh Malalo.

Nasrul  meminta pemerintah Kabupaten Tanah Datar agar segera menyelesaikan pembahasan mengenai rencana relokasi 14 warga yang berada di zona merah di Nagari Padang Laweh Malalo.

Nasrul ingin sebanyak 4 KK yang rumahnya hancur akibat banjir bandang Malalo harus segera direlokasi karena sejak banjir bandang terjadi, mereka terpaksa tinggal menumpang di rumah-rumah saudara dan tetangga.

"Ini warga harus segera direlokasi. Harus dibangunkan segera hunian baru sementara atau tetap," ucap Nasrul Abit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement