REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejumlah tokoh lintas agama di wilayah Cinere, Kota Depok, menyatakan sikap dengan tegas menolak prilaku hidup menyimpang Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT). Mereka juga mendukung Pemkot Depok melakukan razia di lokasi-lokasi yang rawan kegiatan LGBT.
"Tidak ada satu agama yang mentolerir prilaku menyimpang LGBT. Selain bertentangan dengan ajaran agama, juga dapat merusak tatanan dan kelangsungan hidup manusia," ujar juru bicara tokoh lintas agama Wilayah Cinere, H. Kholadi, Sabtu (18/1).
Kholadi menegaskan seluruh tokoh lintas agama yang mewakili semua agama di Indonesia menyatakan menolak keberadaan LGBT. "Itu penyakit penyimpangan seksual bukan takdir atau hak," tegasnya.
Kholadi juga mengimbau kepada para tokoh masyarakat, dan para orang tua anak agar lebih intens mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari pengaruh gaya hidup LGBT dengan memberi pembekalam ilmu agama.
"Selain itu, kami meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk meningkatkan pengawasan dengan melaksanakan Razia terhadap titik lokasi yang dicurigai dijadikan tempat para LGBT melakukan kegiatan terlarang. Masalah LGBT itu masalah serius yang dapat merusak generasi bangsa ini," katanya.