REPUBLIKA.CO.ID, ESPANOLA -- Seekor kura-kura jantan bernama Diego akhirnya penisun dari tugasnya meningkatkan populasi spesiesnya. Setelah 40 tahun bekerja, dia bisa menikmati kehidupannya tanpa kekhawatiran adanya kepunahan.
Kura-kura yang berusia lebih dari 100 tahun telah membantu meningkatkan populasi spesiesnya dari 15 menjadi lebih dari 2.000 di Espanola, kepulauan di Galapagos. Dia telah dikirim dari Kebun Binatang San Diego sebagai bagian dari program pemulihan.
Diego merupakan salah satu dari 15 kura-kura yang mengambil bagian dalam program di Pusat Kura-kura Fausto Llerena di pulau Santa Cruz. Sekarang dia akhirnya akan kembali ke pulau asalnya.
Taman Nasional Galapagos mengumumkan keputusan mengakhiri program setelah 40 tahun. Hal itu melalui evaluasi yang menunjukkan kerja sama yang terjalin selama ini telah memenuhi tujuan konservasi. Menurut Kebun Binatang San Diego, Diego diperkirakan memiliki sekitar 1.700 anak.
"(Diego) telah menjadi simbol konservasi Galapagos karena diperkirakan sekitar 40 persen dari kura-kura yang dipulangkan ke Pulau Espanola adalah keturunannya," kata pernyataan Taman Nasional Galapagos, dikutip dari CBS News.
Sebagai bentuk penutupan program penangkaran kura-kura, Espanola akan mengembalikan 15 kura-kura dewasa yang terdiri atas 12 betina dan tiga jantan ke alam. "Kesimpulannya adalah bahwa pulau itu memiliki kondisi yang cukup untuk mempertahankan populasi kura-kura, yang akan terus tumbuh secara normal, bahkan tanpa generasi baru," ujar direktur Giant Tortoise Restoration Initiative Washington Tapia.
Diego dibawa ke AS antara tahun 1928 hingga 1933. Namun, dia dibawa kembali ke rumahnya pada 1977 untuk bergabung dengan pusat pembiakan setelah spesiesnya dinyatakan sangat terancam punah pada 1960-an.
"Dia memberi kontribusi besar pada garis keturunan yang kami kembalikan ke Espanola," ujar Taman Nasional Galapagos Jorge Carrion
Carrion menyatakan, sekitar 1.800 kura-kura telah dikembalikan ke Espanola dan sekarang dengan reproduksi alami, taman nasional memiliki sekitar 2.000 kura-kura. "Ini menunjukkan bahwa mereka mampu tumbuh, mereka dapat bereproduksi, mereka mampu berkembang," ujarnya, dikutip dari CNN.
Sudah hampir delapan dekade sejak Diego meninggalkan habitat aslinya. Dengan misinya tercapai, dia sekarang akan dilepaskan ke padang gurun di pulau tempatnya dilahirkan.
Diego merupakan kura-kura raksasa Espanola, Galapagos dengan nama ilmiah Chelonoidis hoodensis. Dia berukuran panjang satu meter dengan cangkang yang didukung pelana.
Spesies itu dapat hidup hingga 150 atau 200 tahun dengan memakan rumput dan daun selama musim hujan dan kaktus selama musim kemarau. "Kura-kura diburu oleh bajak laut, pemburu paus, dan pengunjung laut lainnya sepanjang abad ke-18 dan 19," ujar Herpetologis yang merupakan penasihat sains untuk kelompok Konservasi Galapagos Linda Cayot menjelaskan kondisi yang mendorong kura-kura terus berkurang jumlahnya.
Kisah sukses mengembangbiakan kembali subspesies Espanola sangat berbeda dengan kura-kura yang ditemukan di pulau Pinta, Galapagos. Pada 2012, seekor penjantan yang dijuluki Lonesome George meninggal dalam kurungan ketika konservasionis berusaha menemukan cara untuk membiakkannya. Dia adalah yang terakhir dari subspesiesnya.
"Tidak ada yang tahu bagaimana membiakkan kura-kura di penangkaran dan kebun binatang terbaik di dunia telah gagal. Taman Nasional Galapagos menemukannya dan benar-benar menjadi sangat efektif," kata Gibbs.