REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strategi menyerang pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat mengalahkan pasangan Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong pada semifinal Daihatsu Indonesia Masters 2020 sesuai kebutuhan.
Pelatih ganda putri bulu tangkis Indonesia, Eng Hian mengungkap, strategi bermain bertahan hanya akan mendatangkan malapetaka bagi Greysia/Apriyani. Karena mereka mempunyai kekuatan menyerang yang luar biasa.
"Kalau mereka banyak peluang menyerang, bisa kedodoran. Karena power, speednya luar biasa," kata Eng Hian, saat berbincang dengan republika, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1).
Pertandingan melawan Kim/Kong berjalan ketat. Permainan rally panjang pada poin-poin kritis sempat terjadi yang dimenangkan oleh Greysia/Apriyani.
Menurut Eng Hian, anak asuhnya bermain disiplin saat terjadi rally panjang. Mereka tetap konsisten tidak memberikan bola lambung sehingga Kim/Kong tak mempunyai peluang melakukan serangan.
Greysia/Apriyani tetap mempunyai usaha mempertahankan poin meski terjadi rally panjang. Karena satu poin sangat berharga bagi kedua pasangan.
Eng Hian mengungkapkan apa yang biasa dilakukan kepada anak asuhnya ketika akan turun di partai final. Dia mengatakan usai pertandingan semifinal, langsung dilakukan evaluasi.
Kemudian Eng Hian mempersiapkan mental serta mengembalikan kondisi anak asuhnya. Untuk strategi biasanya dilakukan jelang pertandingan usai menganalisis permainan lawan.
"Malam rileksasi. Setelah main saya tidak memberatkan apapun. Evaluasi setelah bertanding gini. Besok setelah sarapan baru mulai untuk mikirin lagi," ungkap En Hian.
Greysia/Apriyani akan melawan ganda Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen di final, Ahad (19/1). Fruergaard/Sara melaju ke final setelah mengalahkan pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.