Ahad 19 Jan 2020 06:36 WIB

Bom Mobil Meledak di Somalia, 15 Orang Terluka

Pemberontak Somalia mengaku bertanggung jawab atas bom mobil tersebut.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nora Azizah
Bom mobil meledak di Afgoye, barat laut ibukota Somalia, Mogadishu, pada Sabtu (18/1). Pemberontak Somalia yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda pun mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang melukai setidaknya 15 orang (Ilustrasi Bom Mobil)
Foto: Feisal Omar/Reuters
Bom mobil meledak di Afgoye, barat laut ibukota Somalia, Mogadishu, pada Sabtu (18/1). Pemberontak Somalia yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda pun mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang melukai setidaknya 15 orang (Ilustrasi Bom Mobil)

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Bom mobil meledak di Afgoye, barat laut ibukota Somalia, Mogadishu, pada Sabtu (18/1). Pemberontak Somalia yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda pun mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang melukai setidaknya 15 orang.

"Kami berada di belakang kemartiran bom mobil bunuh diri di Afgoye. Kami menargetkan pria Turki dan pasukan Somalia bersama mereka. Ada korban jiwa dan luka-luka," kata juru bicara Al Shabaab Abdiasis Abu Musab

Baca Juga

Polisi mengatakan, korban terluka termasuk kontraktor Turki dan juga warga negara Somalia. Kantor berita pemerintah Turki Anadolu mengatakan, setidaknya empat karyawan perusahaan konstruksi Turki terluka dan sedang dirawat di rumah sakit.

"Sebuah bom mobil bunuh diri yang melaju menabrak tempat insinyur Turki dan polisi Somalia sedang makan siang," kata perwira polisi Nur Ali.

Ali menjelaskan, hingga saat ini Polisi mendapatkan laporan kalau tiga insinyur asal Turki dan penerjemah mengalami luka. Sedangkan dua polisi juga ikut terluka dalam ledakan itu.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan enam warga negara Turki dan sembilan warga Somalia terluka dalam pemboman itu. "Mereka yang terluka dirawat di rumah sakit Mogadishu Recep Tayyip Erdogan. Dua warga kami berada dalam kondisi serius," ujarnya di Twitter.

Insinyur Turki membantu pembangunan jalan di Somalia. Sekelompok insinyur termasuk di antara mereka yang terkena dampak pada akhir Desember dalam ledakan di sebuah pos pemeriksaan di Mogadishu yang menewaskan sedikitnya 90 orang.

"Kami mengutuk dan mengutuk serangan teror bom terkuat yang menargetkan warga sipil tak berdosa di Somalia," kata Kementerian Pertahanan Turki di akun Twitter.

Penduduk setempat menggambarkan ledakan besar terjadi, kemudian diikuti oleh awan asap. Seorang penjaga toko Farah Abdullahi mengatakan, sebelum ledakan, beberapa insinyur Turki dan konvoi polisi Somalia yang dipersenjatai dengan baik berada di lokasi.

"Kami melihat korban dibawa tetapi kami tidak bisa memastikan apakah mereka mati atau terluka," ujar Abdullahi.

Kelompok Al Shabaab  yang sering melakukan pemboman untuk mencoba melemahkan pemerintah pusat Somalia. Warga dan polisi mengatakan para milis Al Shabaab mencoba melakukan serangan ke Afgoye, sekitar 30 km dari Mogadishu pada Jumat malam, tetapi berhasil ditahan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement