REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pada 19 Januari 1966, pemimpin Partai Kongres India, Indira Gandhi terpilih menjadi perdana menteri (PM) India. Hal itu terjadi pascakematian satu bulan PM India sebelumnya, Lal Bahadur Shastri.
Dilansir History, Indira Gandhi menjadi PM perempuan pertama India hingga 1984 akhir hayatnya ketika ia dibunuh. Gandhi adalah satu-satunya putri perdana menteri pertama India Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama Republik India yang merdeka.
BBC History mencatat, Indira Gandhi terpilih pada akhir pegulatan kepemimpinan dengan mantan menteri keuangan India Morarji Desai. Menyusul kemenangannya kala itu, Gandhi berjanji melayani Partai Kongres dan negara.
"Saya akan berusaha untuk menciptakan apa yang dulu ayah saya sebut iklim perdamaian," kata Indira Gandhi kala itu dikutip BBC History, Ahad (19/1).
Kerumunan orang berkumpul di luar Gedung Parlemen ketika pemilihan diadakan. Banyak orang bersorak-sorai dengan menyebut-nyebut nama Gandhi ketika dia pergi ke Gedung Presiden untuk pelaporan pemilihan. Sebab, dia tidak akan menjadi perdana menteri sampai dia menyerahkan kabinetnya kepada presiden.
Gandhi sebelumnya tidak mengonfirmasi bahwa dia akan menjadi kandidat sampai empat hari sebelumnya, ketika kepala menteri dari 11 dari 16 negara bagian di India memberi tahu mereka akan mendukungnya untuk mengambil alih. Kandidat terkemuka lainnya, Gulzarilal Nanda, mundur begitu jelas ketika Gandhi akan mencalonkan diri.
Sementara itu, Desai berada di bawah tekanan ekstrem untuk mundur dan menghindari kontes kepemimpinan yang berpotensi merusak, tetapi dia bersikeras dalam pencalonan. Pencalonan Desai kala itu, diperkirakan akan mendapat kurang dari 100 dari 526 suara dari anggota Kongres. Namun, Desai mengejutkan banyak orang dengan memenangkan 169 suara dari 355 suara Gandhi.
Setelah itu, Desai berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dengan Gandhi. Ini adalah kedua kalinya Desai dikalahkan dalam kontes kepemimpinan: pertama kali, melawan Shastri, dia menarik pencalonannya tanpa suara.
Gandhi yang saat terpilih berusia 48 tahun itu, dididik di Benggala Barat dan Oxford. Indira Gandhi memiliki dua putra, Rajiv dan Sanjay yang keduanya belajar di Inggris.
Indira Gandhi bukan mendapatkan namanya dari Mahatma Gandhi, sang juru kampanye kemerdekaan legendaris dan pendiri Partai Kongres. Melainkan, namanya didapat dari suaminya Feroze Gandhi, seorang pengacara yang meninggal pada 1960.
Pasangan itu menghabiskan 13 bulan di penjara karena subversi setelah berperang melawan pemerintahan Inggris di India selama 1940-an. Dia telah memainkan peran penting dalam Partai Kongres sejak 1955, dan menjabat sebagai menteri informasi di pemerintahan Shastri.
Setelah beberapa tahun, Morarji Desai kemudian membentuk faksi sayap kanan yang menentang Gandhi di dalam Partai Kongres. Namun demikian, Gandhi tetap memenangkan kemenangan pemilihan umum pada 1967 dan 1971.
Gandhi mengawasi konflik 1971 dengan Pakistan yang menciptakan Bangladesh. Kemudian pada 1975, dia dihukum karena korupsi dan dilarang memegang jabatan selama enam tahun.
Namun, dia menolak untuk mengundurkan diri dan menyatakan keadaan darurat nasional yang sangat kontroversial berlangsung selama hampir dua tahun. Dia kemudian kalah dalam pemilihan umum 1977 melawan Morarji Desai. Kala itu Desai memimpin Janata, bagian dari aliansi partai oposisi.
Kendati demikian, koalisi Desai pecah pada 1979, dan Gandhi kembali berkuasa. Pada 1984 Gandhi memerintahkan penyerbuan Kuil Emas di Amritsar untuk mengusir militan Sikh yang mengejar kekuasaan sendiri bagi Punjab.
Dua bulan kemudian, Gandhi dibunuh oleh pengawalnya Sikh sendiri. Sekitar 1.000 orang, kebanyakan Sikh, tewas dalam empat hari kerusuhan yang terjadi setelah pembunuhannya. Putra sulungnya, Rajiv, menggantikannya sebagai perdana menteri. Dia juga dibunuh pada 1991.