REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bumi Syam masih membeku dengan suhu di bawah 5 ℃ bahkan mencapai 0 ℃ pada beberapa waktu tertentu. Ditambah lagi tenda pengungsian yang tidak dapat menahan dingginya udara di musim dingin.
Kesengsaraaan yang dialami oleh para pengungsi Suriah di Libanon telah menggerakkan banyak tangan untuk meringankan beban mereka. Termasuk, masyarakat Indonesia yang menjadi satu diantara masyarakat di dunia ini yang masih peduli dengan keadaan mereka.
Aman Palestin kembali melakukan misi kemanusiaan yang kedua kalinya di Lebanon, tepatnya di kamp pengungsian Yasamin, Jasem, Al-Awdah, Telwazzah dan Hikmah. Kehadiran misi kemanusiaan Aman Palestin untuk menyampaikan donasi yang dikumpulkan dari Indonesia dan Malaysia dalam bentuk beberapa jenis bantuan yang dibutuhkan di kamp pengungsian.
Relawan Aman Palestin membagikan minyak tanah kepada pengungsi Suriah di Libanon.
Misi kemanusiaan yang dipimpin oleh Direktur Media Aman Palestin Berhad, Ustaz Anas ini menyertakan 10 relawan kemanusiaan Aman Palestin yang diadakan sejak 12 – 26 januari 2020. Misi ini diawali dengan mengunjungi Pusat Komunitas URDA di Lembah Beqqa.
Para sukarelawan bertemu dengan anak-anak yang sedang belajar di tempat tersebut. Muaiyat, seorang anak berusia 12 tahun menangis terisak karena kedapatan tidak bisa membaca. Ustaz Anas pun dengan sabar mengajarkan huruf alphabet satu persatu.
“Tahun lalu saya datang ke kamp pengungsian, suasana ceria masih terasa. Namun berbeda dengan tahun ini, beberapa kamp telah dibongkar penghuni lamanya mencari tempat lain yang lebih layak dan menyisakan sedikit dari mereka yang masih bertahan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (18/1).
Aman Palestin memberikan bantuan 1000 pak roti di kamp pengungsian Yasamin, Jasem, Al-Awdah, Telwazzah dan Hikmah untuk 430 keluarga yang ada di beberapa kamp tersebut. Selain memberikan roti, Aman Palestin juga mendistribusikan minyak tanah yang digunakan untuk keperluan rumah tangga untuk lebih dari 275 keluarga.
Bocah-bocah pengungsi asal Suriah di kamp pengungsian Libanon.
Masing-masing mendapat sekitar lima liter. Minyak tanah ini didistribusikan di kamp Musa umar, Al-Rumansi, Habas, dan Ali Ashkar.
Sedangkan di kamp Tuailaq, Al-Umaiyid, Mais, Debo, Abdul Razaq, dan beberapa kamp lainnya Aman Palestin memberikan bahan pokok makanan kepada 375 keluarga hingga hari ke lima misi kemanusiaan. “Nilai total donasi yang rencanannya akan disampaikan kepada pengungsi Suriah di Lebanon ini sebesar 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,36 miliar,” ungkapnya.
Masih ada sekitar satu minggu lagi Aman Palestin berada di Lebanon untuk menyalurkan bantuan di kamp pengungsian lain. “Misi kemanusiaan ini terwujud karena bantuan dari segenap rakyat Indonesia dan Malaysia yang senantiasa peduli pada mereka yang tertindas di daerah konflik. Sejatinya yang membuat senyuman mereka merekah adalah uluran tangan kita,” kata Anas.