REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batalyon Zeni 2 Marinir (Yonzeni 2 Mar) melaksanakan pelatihan dan uji fungsi bagi pengawak Sea Water Reverse Osmosis. Mereka mengubah air laut yang berkadar garam cukup tinggi menjadi air tawar layak konsumsi di pantai Kenjeran Surabaya, Ahad (19/1).
Prajurit Yonzeni 2 Mar menggunakan alat Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang dapat mengubah air laut menjadi air tawar. Alat ini juga bisa mengubah air kurang layak pakai menjadi air siap pakai atau air yang dapat dikonsumsi atau langsung di minum. Salah satu keistimewaan alat ini dapat membuang polutan-polutan garam berbahaya yang terdapat di air laut, logam-logam berat, pestisida, zat kimia maupun racun seperti partikel-partikel radio aktif yang terendap pada air.
Cara kerja alat ini menggunakan metode penyaringan. Alat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan yang sangat tinggi pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Kemudian, didorong melalui filter yang menangkap zat terlarut dari satu sisi setelah itu mengalir ke pelarut murni dari sisi yang satunya.
Komandan Peleton Kompi Markas Lettu Mar Darto menjelaskan bahwa proses mengubah air laut menjadi air tawar membutuhkan tekanan yang sangat tinggi, yaitu 2-17 bar (30-250 psi) untuk air tawar dan payau, dan 40-82 bar (600-1200 psi) untuk air laut. Hasilnya, alat ini mampu memproduksi air siap minum mencapai 700-800 liter/Jam.
"Latihan uji fungsi Mobile Sea Water Reverse Osmosi ini selain untuk persiapan latihan LPD/LPK di wilayah Purboyo dan sekitarnya juga sebagai salah satu bentuk pembinaan personil untuk meningkatkan ketrampilan dan ketangguhan bagi para pengawak yang disiapkan untuk mendukung tugas-tugas tempur maupun non tempur dan juga oprasi bhakti lainnya," ucap dia melalui siaran pers.