REPUBLIKA.CO.ID, BATIPUH SELATAN--Ketua Muhammadiyah Sumatra Barat Shofwan Karim turut prihatin dengan bencana alam yang beruntun melanda Sumatra Barat. Mulai dari Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Tanah Datar.
Yang terbaru ialah bencana banjir bandang melanda Nagari Padang Laweh Malalo di Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (18/1) yang menyebabkan kerusakan 7 unit rumah, 1 unit bengkel sepeda motor, 1 toko perabot, 1 kantor PDAM, 1 unit Kantor Jorong dan 1 warung. Selain itu banjir bandang juga menyeret mobil satu unit mobil honda freed, satu unit sepeda motor, puluhan ekor ternak warga hanyut terbawa sampai ke Danau Singkarak.
"Para ahli berpandangan musibah itu datang karena ulah manusia juga. Itulah kenapa kita harus menjaga kondisi alam," kata Shofwan kepada Republika.co.id di Nagari Padang Laweh Malalo, Batipuh Selatan, Sabtu (18/1).
Shofwan menyebut pemerintah, organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat harus memberikan pendidikan peduli lingkungan kepada masyarakat agar tidak berbuat kerusakan. Masyarakat menurut Shofwan harus paham cara mengelola lingkungan, membuka lahan dan lain-lain harus memperhatikan tata cara yang tidak sampai menimbulkan kerusakan.
"Kalau mau buka lahan, jangan sampai merusak kondisi tanah itu. Kalau rusak, yang bahaya ya kita-kita juga," ucap Shofwan.
Shofwan menambahkan warga yang terdampak bencana di Sumatra Barat jangan sampai larut dalam duka kehilangan harta benda. Shofwan meminta warga korban bencana agar segera bangkit dan kembali memulihkan kehidupan dengan cara-cara yang dapat dilakukan.