Ahad 19 Jan 2020 23:15 WIB

Muhammadiyah Sumbar Ingatkan Jaga Alam untuk Cegah Bencana

Bencana tak lepas dari peran manusia.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Situasi pasca banjir di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, Kamis (12/12).
Foto: Dok Istimewa
Situasi pasca banjir di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, Kamis (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BATIPUH SELATAN--Ketua Muhammadiyah Sumatra Barat Shofwan Karim turut prihatin dengan bencana alam yang beruntun melanda Sumatra Barat. Mulai dari Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Tanah Datar.

Yang terbaru ialah bencana banjir bandang melanda Nagari Padang Laweh Malalo di Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (18/1) yang menyebabkan kerusakan 7 unit rumah, 1 unit bengkel sepeda motor, 1 toko perabot, 1 kantor PDAM, 1 unit Kantor Jorong dan 1 warung. Selain itu banjir bandang juga menyeret mobil satu unit mobil honda freed, satu unit sepeda motor, puluhan ekor ternak warga hanyut terbawa sampai ke Danau Singkarak.

"Para ahli berpandangan musibah itu datang karena ulah manusia juga. Itulah kenapa kita harus menjaga kondisi alam," kata Shofwan kepada Republika.co.id di Nagari Padang Laweh Malalo, Batipuh Selatan, Sabtu (18/1).

Shofwan menyebut pemerintah, organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat harus memberikan pendidikan peduli lingkungan kepada masyarakat agar tidak berbuat kerusakan. Masyarakat menurut Shofwan harus paham cara mengelola lingkungan, membuka lahan dan lain-lain harus memperhatikan tata cara yang tidak sampai menimbulkan kerusakan.

"Kalau mau buka lahan, jangan sampai merusak kondisi tanah itu. Kalau rusak, yang bahaya ya kita-kita juga," ucap Shofwan.

Shofwan menambahkan warga yang terdampak bencana di Sumatra Barat jangan sampai larut dalam duka kehilangan harta benda. Shofwan  meminta warga korban bencana agar segera bangkit dan kembali memulihkan kehidupan dengan cara-cara yang dapat dilakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement