Ahad 19 Jan 2020 22:34 WIB

Jelang Imlek, Stok Bawang Putih di Jakarta Aman

Harga bawang putih di kisaran Rp 22 ribu.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang pedagang mengangkut bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (26/3).  (Republika/Wihdan Hidayat)
Seorang pedagang mengangkut bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (26/3). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang Hari Raya Imlek PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan beberapa stok sayur kebutuhan logistik masih aman. Salah satu diantaranya adalah stok ketersediaan bawang putih di DKI Jakarta aman hingga Maret 2020. Masih terpenuhinya stok bawang putih di Jakarta, maka stabilitas harga bawang putih di Jakarta juga bisa terjaga.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini stok bawang putih di pihaknya masih ada 40 kontainer, dengan berat total 1.160 ton. Jumlah tersebut masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Maret 2020. Sementara kebutuhan bawah putih di Jakarta hanya 100 ton per hari.

Baca Juga

"Dengan angka 100 ton per hari, masih dapat dipenuhi oleh Food Station atau 15 persen dari kebutuhan DKI Jakarta. Harga bawang putih per kilogram juga sangat stabil, masih kisaran Rp 22.000 hingga Rp 23.000," ujarnya, Ahad (19/1).

Menurutnya, PT Food Stasion Tjipinang Jaya selalu berintegrasi dan mendapat dukungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, DPRD DKI Jakarta, Kementerian dan SKPD terkait.

Selain itu Food Station juga sudah menyeslesaikan kewajiban tanam bawang putih dilahan 170 hektare pada 2019 lalu dibeberapa tempat di Indonesia contohnya Temanggung dan Wonoboso, Jawa Tengah; Ciganjur, Jawa Barat; dan Gunung Kerinci, Jambi.

"Kami sudah mempersiapkan dengan baik bawang putih konsumsi untuk masyarakat Jakarta. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengenai, ketersediaan stok hingga tahun baru Imlek 2020 sampai Maret," paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement